Kudus, Gatra.com - Sekjen Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto membeberkan peran media massa dalam olahraga bulutangkis mutlak dilakukan. Salah satu caranya dengan melibatkan awak media massa dalam kompetisi.
Ihwal itu dikatakan Budiharto selepas konferensi pers Grand Final Kejuaraan Bulutangkis Antar Media (KBAM) 2019 yang berlangsung di ruang serbaguna GOR Bulutangkis Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (16/10).
"Di sinilah peran media, kalau media sering disuarakan itu terkolerasi dengan baik prestasinya, makin populer, makin orang banyak tertarik untuk bermain. Tentunya juga makin banyak orangtua yang mendorong anak-anaknya untuk bermain bulutangkis," kata Budiharto kepada Gatra.com.
Gelaran kompetisi antar media tersebut diikuti empat media massa yakni Pikiran Rakyat, TVRI Jateng, Petisi.co dan TVRI Pusat. Mereka bersaing untuk memperebutkan trofi juara tingkat nasional.
"Media ikut main, dia punya passion, punya minat, punya antusiasme. Kalau tidak punya itu mereka bakal sulit menulis sesuatu," selorohmya.
Dirinya juga membicarakan aspek kompetisi sebagai nilai ukur eksistensi olahraga, menurutnya pembinaan atlet tanpa adanya kompetisi juga tidak akan ada artinya.
"Kompetisi ini juga perlu diekspos, diberitakan. Makin sering kompetisi bakal ada prestasi di level apapun, baik tingkat kabupaten, provinsi, nasional maupun internasional," imbuhnya.
Selain bertanding untuk meraih gelar juara, keempat media tersebut juga memperebutkan piala bergilir dan uang pembinaan senilai total Rp55 juta.
Sementara itu, Direktur PB Djarum Yoppy Rosimin dalam sambutannya mengatakan, untuk ke-13 kalinya PB Djarum menggelar kejuaraan yang melibatkan media massa sejak digelar pada tahun 2017 silam.
"Dari tahun ke tahun semakin meriah wartawan yang main. Ini juga untuk mengenalkan wartawan dengan bulutangkis, karena kalau sudah kenal baru sayang. Sehingga berimbas dengan pemberitaan," kelakarnya.
Terpisah, Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation, Budi Darmawan memaparkan, kejuaraan bulutangkis antar media massa ini diselenggarakan karena sebuah partisipasi dari Bakti Olahraga Djarum Foundation untuk terus memupuk optimisme meraih prestasi bulutangkis di tanah air.
"Kerasnya persaingan kejuaraan bulutangkis antar media di ketiga zona pada tahun ini, menandai even ini punya gengsi tersendiri. Ini juga sarana untuk mempererat silaturahmi antara sesama teman seprofesi," katanya.
