Tangerang Selatan, Gatra.com - Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menegaskan, proses negosiasi (perundingan) dengan Jepang terkait peninjauan ulang (review) IJEPA (Indonesia-Japan Economic Agreement) tidak terganggu oleh disepakatinya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
Seperti yang telah diketahui hubungan dagang Jepang dan Korea Selatan tengah memanas lantaran kedua negara saling menghapus status daftar putih (negara yang terpercaya) di antara keduanya. Dicabutnya status tersebut, menyebabkan perdagangan antara kedua negara terhambat.
"Enggak ada persoalan, prosesnya (IJEPA) jalan terus. Kalau saya jadi Jepang, saya akan mempercepat, takut ketinggalan," ujarnya kepada awak media di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Rabu (16/10).
Direktur Jenderal Perundungan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo berpendapat, negara manapun berhak menjalin hubungan dengan negara lain tanpa terintervensi.
"Negara manapun tidak akan bisa cemburu melarang mitranya melanjutkan hubungan yang sama. Intinya kompetisi, fairness," ujarnya kepada awak media.
Iman menargetkan perundingan review IJEPA akan selesai pada bulan November. Pertemuan terakhir dengan pihak Jepang dilakukan usai pertemuan G20 di Osaka, Jepang pada Juni silam.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia memberikan tiga rekomendasi, yaitu perbaikan implementasi, pendalaman atau perbaikan amandemen dokumen, serta diskusi lanjutan mengenai kesepakatan tersebut.
"Kita selalu berusaha balance. Kalau Jepang punya mau kita punya mau. Kita sangat hati-hati," ujarnya.
