Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan, pada tahun 2020 nanti, para pengusaha hampir dipastikan tidak akan melakukan ekspansi. Hal itu dikarenakan adanya sinyal dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia.
"Tentunya ini kan menjadi sinyal juga kepada kami, dunia usaha maupun pemerintah. Kami tahu kalau demand akan flat tentunya. Para pengusaha tidak akan ekspansi besar-besaran," kata dia kepada Gatra.com, Rabu (16/10).
Meski begitu, dia optimis sejumlah industri tetap mengalami pertumbuhan di tahun depan. Ia mencontohkan industri manufaktur. Menurut Rosan, industri tersebut masih akan meningkat di tahun 2020, meski tidak sebanyak di tahun ini. Selain itu, ia tidak memungkiri terdapat kemungkinan perlambatan pada beberapa sektor usaha lainnya.
"Misalnya manufaktur, yang akan tumbuh di tahun depan. Dia akan tetap tumbuh, meskipun tidak sebesar tahun sebelumnya. Namun, beberapa usaha juga pasti akan mengalami perlambatan juga karena ini," imbuh dia.
Rosan melanjutkan, adanya proyeksi yang dikeluarkan IMF kepada pelaku usaha maupun pemerintah, membuat industri lebih bersiap diri terutama apabila nanti ada kejadian yang tidak diinginkan. Pemerintah juga dapat mengambil kebijakan tertentu untuk menghindari jatuhnya perekonomian Indonesia seperti beberapa negara lainnya.
"Saya harap, pemerintah bisa mengambil kebijakan yang sifatnya merelaksasikan, misalnya dengan memberikan insentif di fiskal atau moneter. Kalau nanti sudah normal lagi, pemerintah bisa bikin kebijakan lagi, disesuaikan," ujar Rosan.
