Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengirim sebanyak 94 Guru untuk mengajar di Malaysia. Mereka akan menlakukan pengajaran kepada anak-anak khususnya pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia yang bekerja di sektor perkebunan yang mengalami kesulitan dalam memperoleh akses pendidikan.
Diungkapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Supriano mengatakan bahwa pada tahun ini yang memasuki periode ke 10, Kemendikbud menerima sebanyak 2.932 Guru yang mendaftar dalam program ini. Dan dari 2.932 itu hanya 94 yang diterima untuk dikirim ke Malaysia.
"Ini yang kita akan berangkatkan di beberapa titik, akan mengajar anak-anak kita yang ada diladang. Memang beberapa penduduk masuknya ada yang secara ilegal, tapi kan mereka tetap Indonesia. Ini juga masuk dalam pemerataan pendidikan," ungkap Pria yang dipanggil Ono saat ditemui di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (17/10).
Nantinya para guru yang akan dikirim akan bertingkat dari bidang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan nantinya jika sudah masuk tahap Sekolah Menengah Atas (SMA)., Mereka akan lebih didekatkan pada pusat kota di Indonesia seperti di Nunukan, bahkan bisa juga ada yang dikirim ke Jakarta.
Ono mengatakan bahwa mereka yang akan dikirm ke Malaysia akan dikontrak selama 2 tahun dan akan menerima gaji sesuai dengan standar Malaysia yaitu 19,5 Juta yang akan termasuk pada biaya makan dan tempat tinggal. Dan Ono memastikan para guru yang dikirim mempunyai Background sebagai Guru.
"Mereka rata-rata D4/S1 yang punya latar belakang pendidikan. Dulu kita kirim ke Malaysia 48 orang. dia lulus CPNS artinya ini guru-guru ini memang dia punya panggilan untuk mengajar dan ini dia memang perjuangannya di sana harus tahan mental juga fisiknya harus bagus," ujarnya.
