Texas, Gatra.com - Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa Menteri Energi Amerika Serikat, Rick Perry akan mundur dari jabatannya akhir tahun ini. Informasi tersebut disampaikan sehari sebelum deadline penyerahan dokumen kasus pemakzulan yang dilakukan Perry.
“Saya dan Rick telah membicarakan ini enam bulan terakhir. Saya pikir dia akan mundur lebih cepat, namun ternyata dia memiliki rencana besar lainnya. Kami juga sudah memiliki calon penggantinya dan akan kami umumkan segera,” kata Trump dilansir dari Reuters, Jumat (18/10).
Sekretaris Deputi bidang Energi, Dan Brouillette dikabarkan menjadi sosok yang akan menggantikan Perry. Sebelumnya, Perry sempat mengatakan bahwa dia tidak memiliki rencana untuk mundur dari jabatannya. Dia juga sempat membantah pernyataan media yang melaporkan dirinya akan mengumumkan untuk mundur di bulan November.
“Menjadi sebuah kehormatan yang luar biasa, untuk mengabdi pada negara dan pemerintahan,” tulis Perry dalam surat pengunduran dirinya.
Pengumuman mundurnya Terry terjadi sehari setelah terbitnya hasil wawancara yang memperlihatkan Perry mengatakan, berdasarkan perintah Trump, dirinya telah berkomunikasi dengan kuasa hukum pribadi Trump, Rudy Giuliani, terkait dugaan korupsi di Ukraina.
Perry menghabiskan beberapa minggu terakhir dalam proses penyelidikan, terkait dugaan kasus korupsi di Ukraina. Tiga anggota DPR Amerika Serikat juga telah memberikan surat perintah penyelidikan pada Perry untuk menyerahkan semua dokumen yang dia miliki.
Penyelidikan tersebut berfokus pada upaya Trump untuk menekan presiden Ukraine, Volodymyr Zelenskiy melakukan investigasi kepada mantan wakil presiden Joe Biden.
Kepala Staf Gedung Putih, Mick Mulvaney mengatakan bahwa Trump telah memerintahkan Perry untuk bekerjasama dengan pengacara pribadinya, yakni Rudy Giuliani terkait kebijakan Ukraina. Giuliani pun mendapatkan kritik sebab dia bukanlah bagian resmi dari pemerintahan AS.
Dilansir dari Reuters, Perry juga sempat membantu mengamankan kesepakatan untuk menjual batu bara AS kepada Ukraine, sebelum Zelenskiy menjabat presiden Ukraina. Hal tersebut dilakukan Perry untuk memberikan persediaan alternatif untuk Eropa yang sedang mengalami ketergantungan gas pada Rusia.
