Home Milenial Literasi Digital Rendah, Mudah Dimangsa Penyebar Hoaks

Literasi Digital Rendah, Mudah Dimangsa Penyebar Hoaks

Purwokerto, Gatra.com - Sedikitnya 5.000 pelajar se-Kabupaten Banyumas mengikuti Apel Kebangsaan Pelajar Kabupaten Banyumas di Alun-alun Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (18/10). Apel dipimpin langsung Gubernur Ganjar Pranowo, dilanjutkan agenda dialog di Pendapa Si Panji Purwokerto dengan perwakilan pelajar.

Ganjar memutuskan hadir ke Purwokerto karena para pelajar memviralkan acara tersebut di media sosial. Ia mengapresiasi inisiatif tersebut, sehingga mengalihkan agenda lain.

"Semangat mereka [pelajar] dan Pemkab Banyumas luar biasa untuk membuat ikrar dan apel ini, makanya kita perlu memberikan dukungan. Semangat mereka luar biasa [untuk] membangun kesadaran cinta pada bangsa dan negara, menghormati orang tua, teman, dan mengunakan [berbagai] narasi terutama di medsos," ujarnya.

Menurutnya, inisiatif tersebut baru pertama dilakukan di Jateng karena mereka sudah lama menyiapkannya. Hal ini menunjukkan bentuk kesungguhan untuk menata masa depan jauh lebih baik.

Ia juga mengingatkan para pelajar yang akan memimpin Bangsa Indonesia pada tahun 2045. Tantangan di masa depan akan semakin berat karena adanya hoaks dan kediktatoran gawai. Saat ini, banyak orang bergantung pada perangkat telekomunikasi tersebut. 

"Bahkan, berita beberapa hari lalu, banyak pelajar yang masuk rumah sakit jiwa karena dia terlalu sering bermain games, bermain gadget. Nah, beberapa tantangan itu sering kali diselipi pesan yang memberikan ajaran yang tidak sesuai Pancasila. Ada narkoba, radikalisme-terorisme, pornografi, dan hoaks dimasukkan. Kalau kita tidak punya nilai yang kuat pada diri kita, nilai ketuhanan Yang Maha Esa, nilai persatuan, nilai demokrasi, nilai keadilan, rontok kita," katanya. 

Ganjar mengingatkan pelajar untuk meningkatkan literasi digital. Sebab, saat ini generasi muda pasti menggunakan gawai dan memiliki akun media sosial.

"Jika kalian literasi digitalnya rendah, anda yang akan menjadi mangsa paling lezat untuk ditelan hoaks, ujaran kebencian, fitnah, isu yang belum tentu benar," ucap Ganjar.

94