Jakarta, Gatra.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan peluncuran sekaligus bedah buku berjudul "Transformasi Kelautan dan Perikanan 2014-2019" di Ballroom lantai 1 Gedung Mina Bahari III, Kantor KKP, Jakarta Pusat (18/10).
Dalam sambutannya, Menteri Susi Pudjiastuti mengenang masa-masa awal dilantik oleh Presiden Jokowi pada 2014 lalu. Kala itu, Presiden Jokowi memintanya mengawal visi-misi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Buku yang ditulis oleh Menteri Susi mengisahkan tentang capaian kinerjanya selama satu periode dirinya menjadi menteri. Susi, misalnya, menjelaskan tiga pilar yang selalu dia pegang, yakni kedaulatan, keberlanjutan dan kesejahteraan.
"Kedaulatan menjadi penting bagi saya, di awal saya menjadi menteri, laut Indonesia begitu 'gelap'. Pencurian ikan yang dilakukan kapal-kapal asing tengah terjadi. Sementara di saat yang sama stok ikan nasional berkurang dan yang paling ironi, nelayan tradisional terjajah di negerinya sendiri," kata Susi saat memberikan kata sambutan.
Susi juga berharap agar buku ini bisa menjadi informasi yang penting bagi masyarakat mengenai seluk-beluk kelautan dan perikanan. "Bisa terus mengingatkan kita semua untuk tetap mencintai menjaga dan merawat laut kita," ujarnya.
Susi juga mengatakan bahwa pemerintah ke depan semestinya dapat melanjutkan terus pembangunan di sektor kelautan. "Karena 71 persen wilayah kita laut dan 10 persen lebih daratan kita ada danau sungai yang harus dirawat," tambah Susi.
Acara juga turut dihadiri beberapa tokoh seperti pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, KH Mustofa Bisri (Gus Mus), budayawan Jaya Suprana, sosiolog Imam Prasodjo, politikus Kuntoro Mangkusubroto, berserta dua jurnalis senior Najwa Shihab dan Arief Zulkifli.
