_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
Jakarta, Gatra.com - Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah menuturkan bahwa masih banyak evaluasi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo jilid I, khususnya terkait pertumbuhan ekonomi Indonedia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
"Pemerintah itu masih kurang mencounter strategi," ujarnya setelah menghadiri Economic Outlook 2020: Capturing Opportunities to Growth, di Menara BCA, Jumat (18/10).
Strategi yang dimaksud ialah kurang sigapnya mengatasi perlambatan ekonomi global yang tengah menghantui seluruh negara.
"Itu yang harus kita perbaiki untuk ke depan. Karena, memang perlambatan itu sudah ada di depan mata. Sehingga, perlu suatu antisipasi melalui kebijakan yang lebih ekspansif," ujarnya.
Lanjutnya, kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah dinilainya belumlah cukup. Karena itu, perlu dilakukan suatu revisi.
"Jadi, ya kebijakan yang memang lebih ekpansif dengan memberikan stimulus insentif agar dunia usaha bisa lari," tuturnya.
Piter menambahkan bahwa insentif yang kini berlaku, misak tidaklah mencerminkan bentuk konsistensi dari pemerintah.
"Gak konsisten. Jadi, kalau memberikan stimulus insentif (perpajakan), ya setidaknya target (penerimaan pajak) dapat di kurangi," pungkasnya.
