Purwokerto, Gatra.com – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof DR Haedar Nashir meresmikan tiga unit usaha Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Sabtu (19/10). Ketiga unit usaha ini adalah, SM Corner UMP, Asrama Mahasiswa, dan Coconut Research Center UMP.
Proses peresmian 3 unit usaha UMP ini dilakukan sekaligus di masing-masing lokasi di lingkungan UMP.
Haedar mengatakan, keberadaan unit usaha baru di lingkungan UMP ini menunjukkan gerak Muhammadiyah untuk terus menjalankan semangat dan spirit Islam berkemajuan. Salah satunya dengan budaya literasi yang harus dijaga dan ditingkatkan.
“Saya sangat bangga dengan UM Purwokerto ini, yang setiap saat terus mengalami berbagai peningkatan, dan budaya ini harus terus kita jaga. Apalagi dengan adanya SM Corner, semangat iqra atau tradisi literasi di lingkungan civitas akademik UMP juga harus semakin meningkat,” katanya.
Dalam sesi peresmian Coconut Research center UMP, Haedar menyampaikan apresiasinya atas model baru bisnis yang dikelola oleh UMP. Kelapa kopyor, sekaligus adalah bakti Muhammadiyah untuk masyarakat Indonesia.
“Saya sangat apresiatif atas usaha Kelapa kopyor ini, sebab usaha ini bentuk dari Muhammadiyah berkemajuan, dan kita perlu mengembangkan model-model usaha yang seperti ini,” ungkapnya.
Begitu pula dengan kehadiran asrama di UMP, Prof Haedar juga menaruh harapan agar asrama ini dikelola untuk melahirkan kader-kader yang mampu mengamalkan ajaran Islam yang sesuai dengan paham Muhammadiyah.
“Jadi asrama ini, saya harapkan bisa dikelola dengan semangat Islam berkemajuan dan paham Islam Muhammadiyah,” tegasnya.
Rektor UMP Dr Anjar Nugroho mengatakan pembangunan unit-unit usaha baru ini, dikelola dan dibiayai secara mandiri oleh UMP. UMP bertekad untuk menjadi pelopor kemajuan sains dengan semangat Islam berkemajuan.
“Dan tentunya dengan semangat kemandirian ini, UMP akan terus menjadi pelopor dalam membangun lingkungan kampus yang sesuai dengan semangat Islam berkemajuan,” ucap Anjar.
Hadir dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir, Ketua PDM Purwokerto Ibnu Hasan, Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari, dan sesepuh serta PDM Muhammadiyah se-Karasidenan Banyumas.
