Home Milenial Waspada Paparan Konten Negatif Bagi Anak-anak di Internet

Waspada Paparan Konten Negatif Bagi Anak-anak di Internet

Badung,Gatra.com - Masyarakat Bali penting mengetahui terkait kebiasaan mengakses konten negatif saat usia dini memungkinkan seseorang memiliki kebiasaan buruk saat dia dewasa.

Hal ini disampaikan Dosen Fakultas Informatika dan Komputer Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM, Ni Ketut Dwi Ari Jayanti, saat seminar dan edukasi bertajuk Kampanye Literasi Keamanan Siber (KLiKS), dengan tema “Kesadaran Keamanan Data Pribadi” di ICC Bali Mal Bali Galeria, Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Badung, Bali, Sabtu, (19/10).

“Sebuah kekhawatiran, kebiasaan jelek di dunia nyata menjadi hal yang biasa di dunia maya, akhirnya menjadi hal yang biasa di dunia nyata, apalagi dilakukan ketika masih anak-anak," ujarnya.

Adapun tips untuk masyarakat Bali agar anak tetap aman di dunia maya, salah satunya adalah mengenali situs dan aplikasi yang aman sesuai usianya. Ajarkan anak untuk melindungi privasi, sedangkan untuk orang tua usahakan ikut terlibat dengan dunia online anak, atur mesin pencari, dan buat aturan antar orang tua dan anak.

"Tentu dalam hal ini peran orang tua juga sangat penting dalam melakukan kontrol terhadap anak-anaknya. Jika di rumah ada anak di bawah umur, gunakan internet bersama dengan anggota keluarga lain yang lebih dewasa. Agar dalam hal ini bisa selalu mempelajari sarana komunikasi dan kandungan informasi yang ditawarkan oleh internet, secara bersama dengan anggota keluarga yang lain. Selanjutnya berikan pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menanggapi atau menjawab setiap email ataupun private chat dari orang yang tak dikenal," paparnya.

Dia menambahkan, pertegas kepada siapa pun yang menggunakan internet di rumah agar tidak memberikan data pribadi atau keluarga, meminta anak di bawah umur untuk segera meninggalkan situs yang tidak pantas atau yang membuat mereka tidak nyaman.

"Baik itu disengaja ataupun tidak sengaja terbuka, dan tegaskan kepada anak maupun remaja di rumah kita untuk tidak gegabah merencanakan pertemuan langsung (face-to-face) dengan seseorang yang baru mereka kenal di internet. 

121