Home Politik Bamsoet: Banyak yang Dukung Prabowo di Posisi Menhan

Bamsoet: Banyak yang Dukung Prabowo di Posisi Menhan

Jakarta, Gatra.com – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengklaim, masuknya mantan calon presiden pada Pilpres lalu, Prabowo Subianto ke dalam pemerintahan mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak.

Ia menyebutkan, Prabowo memiliki kompetensi yang memang dibutuhkan pemerintah Jokowi dalam bidang pertahanan. Selain itu, Bamsoet juga menilai, masuknya Gerindra ke dalam pemerintahan presiden Jokowi bakal memperkuat lini pemerintah.

"Saya tidak membaca terlalu banyak yang menolak. Saya justru banyak menerima masukan bahwa banyak yang support Prabowo di posisi Menhan. Saya pribadi juga meyakini, beliau punya kompetensi di sana," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/10).

Selain Prabowo Subianto, Bamsoet juga menyebut kader Gerindra, Edhy Prabowo sebagai orang yang juga berpotensi di bidang pertanian. Ia juga mengapresiasi pandangan Edhy Prabowo terkait pertanian dalam skala nasional.

"Edhy punya pengalaman dan kemampuan, juga sebagai mantan Ketum HKTI [Himpunan Kerukunan Tani Indonesia]. Beliau sempat menyampaikan pandangan dan visinya terhadap pertanian ke depan, harus swasembada. Jadi, menurut saya, kalau Gerindra masuk di sektor pertanian, itu bukan omong kosong. Mereka punya konsep yang menurut saya luar biasa bagus," tuturnya.

Menurutnya, perihal pemilihan nama yang akan masuk kabinet nanti merupakan hak prerogatif presiden, termasuk menguatkan rekonsiliasi yang ada di tataran elite maupun akar rumput. Selain itu, mencakup target pencapaian pemerintah yang akan datang.

Bamsoet mengatakan, apabila nantinya kekompakan berpihak pada pemerintahan, eksekutif dan legislatif, maka hal tersebut dinilai baik untuk kepentingan rakyat. Melalui kerja sama tersebut, ia beranggapan, setiap lini akan berfokus pada bidangnya. 

"Dengan demikian ekonomi kita akan tumbuh bagus. Kita harapkan bisa [tumbuh] lebih dari 5% ke depan. Pelan-pelan kita bisa menyesuaikan atau melunasi utang kita, sehingga beban bunga APBN tidak terlalu berat," jelasnya

122