Home Kebencanaan Ribuan Relawan Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Dieng

Ribuan Relawan Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran Dieng

Banjarnegara, Gatra.com – Seribuan lebih warga dan relawan hari ini dikerahkan untuk memadamkan kawasan Gunung Petarangan, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Selasa (22/10). Namun hingga Selasa siang, kebakaran tak kunjung bisa dipadamkan.

Manajer Bisnis Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur, Sugito mengatakan relawan pemadam kebakaran masih kesulitan memadamkan api lantaran skala kebakaran cukup luas. Kobaran api membesar karena dipicu tiupan angin kencang.

Sugito menyebutkan terdapat keterbatasan ruang gerak personil dalam mengendalikan kebakaran yang terus meluas. Saat ini relawan yang terdiri dari warga, TNI, Polri dan komunitas lainnya belum bisa mengatasi kebakaran karena terpaan angin kencang di lokasi kejadian.

“Masalahnya adalah di Dieng itu ada angin kencang. Jadi ada pohon roboh, rumah-rumah juga rusak. Itu memicu melebarnya api dengan sangat cepat,” katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (22/10).

Sejak Minggu malam hingga Selasa pagi ini si jago merah telah melalap lebih dari 30 hektare lahan. Tiupan angin kencang juga membuat kobaran api membesar dan sulit didekati relawan. Pasalnya, Perhutani dan instansi yang berwenang melarang relawan mendekat saat nyala api begitu besar.

“Data sementara luasan kebakarannya sudah 30 hektare. Karena memang cepat sekali menyebar apinya,” ujar Sugito.

Ia mengemukakan, lantaran berbahaya, warga dan relawan juga dilarang memadamkan api pada malam hari. Dalam kondisi angin kencang, relawan juga dilarang mendekati titik api yang membubung.

“Kalau angin kencang kemudian apinya besar, itu tidak boleh mendekat. Artinya yang mau ini kan tidak boleh mendekat,” ucapnya.

Pada Senin malam, Perhutani bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri dan warga berkoordinasi untuk penanganan kebakaran hari ini. Salah satu upaya pemadaman yang dilakukan yakni dengan membuat sekat bakar.

“Nah, hari ini, tadi malam, dikumpulkan banyak sekali warga masyarakat, pemuda-pemuda di Batur juga,” katanya.

Sugito menyebut kebakaran juga sangat sulit dikendalikan lantaran wilayah yang terbakar masih asri dan belum pernah terbakar. Sebab itu, tumpukan cabang, ranting dan daun kering menumpuk cukup tebal dan sangat mudah terbakar.

Dirinya menambahkan, kebakaran terjadi di hutan lindung dan hutan produksi. Vegetasinya beragam mulai pinus hingga kayu-kayu keras hutan.

Hingga saat ini belum dihitung potensi kerugian akibat kebakaran tersebut. Namun diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

163