Semarang,Gatra.com - Angin kencang yang melanda beberapa daerah di Jawa Tengah membuat masyarakat harus lebih waspada. Kepala Seksi Data Informasi dan Komunikasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng, Iis Widya Harmoko, menyebutkan kondisi tersebut lazim terjadi pada masa peralihan musim.
"Fenomena angin kencang ini memang lazim terjadi saat transisi musim kemarau ke penghujan," kata Iis saat dihubungi Gatra.com, Selasa (22/10).
Ia menyebutkan dari tinjauan meteorologis angin di Indonesia saat ini dominan bergerak dari arah Timur sampai Tenggara. Hal tersebut disebabkan Benua Australia memiliki tekanan udara yang lebih tinggi dibandingkan daerah di Belahan Bumi Utara.
"Munculnya tekanan rendah di sekitar Teluk Benggala, memicu angin timuran pada lapisan atas bergerak lebih kencang dari beberapa hari sebelumnya," ujarnya.
Lis mengatakan akhir-akhir ini kekuatan angin yang berhembus di Jawa Tengah masih dalam kategori sedang, yakni dengan kecepatan antara 13 km/jam hingga20 km/jam.
"Belum berpotensi menimbulkan puting-beliung," ucapnya.
Dalam kondisi itu, Iis mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaannya dan meminta masyarakat untuk menghindari berdiam di pohon-pohon besar serta berkegiatan di dalam bangunan dengan konstruksi rapuh.
"Angin kencang akan terjadi 2 hingga 3 hari bahkan satu pekan ke depan. Tapi belum memengaruhi gelombang tinggi, karena hingga saat ini gelombang masih terbilang normal, yaitu 2,5 meter untuk Laut Selatan dan 1,25 meter untuk Laut Jawa," pungkasnya.
