Home Teknologi Aplikasi Jelajah Magelang Permudah Promosi Potensi Desa

Aplikasi Jelajah Magelang Permudah Promosi Potensi Desa

Magelang, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Magelang meluncurkan aplikasi android Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Aplikasi tersebut berupaya memfasilitasi kemudahaan masyarakat dalam mengakses informasi.

“Tujuannya memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi hanya dari perangkat android,” kata Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang, Sugiyono, Rabu (23/10).

Sugiyono mengatakan aplikasi tersebut memuat segala data dan informasi dari Pemerintah Kabupaten Magelang. Pembuatan aplikasi tersebut mengacu pada UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 

Adapun jenis informasi dalam aplikasi tersebut diklasifikasikan dalam informasi berkala, serta merta, setiap saat, dan dikecualikan.

Untuk memeroleh informasi melalui aplikasi PPID Kabupaten Magelang, masyarakat harus mengisi permohonan mengakses informasi. “Masyarakat bisa download aplikasi ini gratis melalui perangkat android,” ujar Sugiyono.

Informasi yang tersedia dalam menu aplikasi di antaranya profil dan struktur organisasi, laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), laporan keuangan hingga pengumuman pengadaan barang dan jasa.

“Harapannya semua layanan bisa transparan, cepat, mudah, dan murah, serta dapat diakses darimanapun dan kapanpun," katanya. 

Selain layanan informasi publik terdapat juga layanan aplikasi promosi desa yang diberi nama Jelajah Magelang.

Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Statistik, Diskominfo Magelang, Sugeng Riyadi mengatakan Jelajah Magelang memungkinkan pemerintah desa mempromosikan potensi desa.

“Dari aplikasi ini nantinya orang bisa mengenal desa-desa di Magelang. Kalau desanya cerdas, otomatis pemerintahnya cerdas. Jadi smart village untuk smart city," ujarnya.

Menurutnya program yang dibangun dan dikembangkan dari desa secara mandiri akan lebih berhasil. Pelaksanaannya dapat lebih efektif dibandingkan model instruksi dari pusat ke daerah.

“Kita (Kabupaten Magelang) masuk 100 Smart City di Indonesia. Saya ingin nantinya itu justru diawali dari pembangunan desa,” kata Sugeng.

Tujuan awal dari Jelajah Magelang adalah menggali potensi desa. Jelajah Magelang sekaligus menjadi wadah bagi pemerintah desa untuk menampilkan ketersediaan fasilitas, produk maupun jasa yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi di desa.

“Misal saya sedang di Kecamatan Pakis. Mau makan dimana ya? Kalau perangkat desa sudah memasukan tempat-tempat makan di aplikasi, kan terjual dengan sendirinya".

Ide membangun aplikasi Jelajah Magelang bukan tanpa perhitungan. Jaringan internet yang sudah menjangkau sampai ke pelosok dan semakin mudahnya kepemilikan smart phone menjadi salah satu pertimbangan dalam mengembangkan aplikasi tersebut.

Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2018, menyebutkan jumlah pengguna internet mencapai 64,8 persen. Naik 10,12 persen atau 27 juta pengguna dibanding tahun sebelumnya.

Saat ini tercatat 171,17 juta jiwa pengguna internet dari total 246,16 juta penduduk Indonesia. Jumlah itu terus tumbuh seiring ekspansi jaringan intenet ke seluruh daerah.

326