Home Teknologi Apresiasi Nomenklatur Menristek/BRIN, Nasir : Lebih Efektif

Apresiasi Nomenklatur Menristek/BRIN, Nasir : Lebih Efektif

Jakarta, Gatra.com - Mantan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir berharap, pelaksanaan nomenklatur kementerian 
menyebabkan pendidikan tinggi kembali masuk dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dibentuknya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), akan membuat Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, Dan Penerapan (Litbangjirap) Indonesia semakin efektif dan efisien.
 
"Seperti yang sudah disampaikan pak Menteri [Ristek] Bambang [Brodjonegoro], Jangan sampai riset itu habis di pembagian saja. Saya pernah bilang ke pak Presiden tahun 2017 lalu anggarannya Rp24,90 triliun, yang jadi riset cuman Rp10,90 triliun. Sisanya Rp14 triliun habis untuk operasional. Adanya BRIN ini harapannya efektivitas visa ditingkatkan," ujar Nasir.
 
Menurutnya, ketika Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi dipisah maka akan membuat riset dan teknologi menjadi lebih bisa didorong. Untuk itu, Nasir mengatakan, sejatinya dalam 5 tahun dirinya seolah membuat jembatan agar kementerian di bawah Menristek Bambang Brodjonegoro tinggal melengkapi apa saja yang kurang.
 
"Tadi disampaikan oleh Pak Menteri Bambang bahwa riset sudah disiapkan yang namannya TRL (Teknologi Riset Level) Itu ada levelnya, ada 1-9 level. 1-3 Level dasar, 4-6 Terapan, dan 7-9 Inovasi atau pengembangan. Ini coba didorong, janhan sampai hanya berhenti di dasar. Kita dalam publikasi sudah bagus, dorongan dalam inovasi ini yang jadi tantangan. Sejak awal saya saya sampaikan hilirisasi dan komersialisasi. Riset itu tidak cukup hanya publikasi, tetapi bagaimana riset bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya.
 
Lebih lanjut, Nasir juga menyampaikan pesan kepada Bambang Brodjonegoro sebagai Menristek dan Kepala BRIN ke depan. "Pemisahan ini merupakan kebijakan baik dari bapak presiden. Mudah-mudahan bisa mengevaluasi karena masuk pekerjaan besar, dengan adanya BRIN," pungkasnya.
390