Home Kesehatan Masalah Kesehatan, Korea Selatan Sarankan Berhenti Vaping

Masalah Kesehatan, Korea Selatan Sarankan Berhenti Vaping

Seoul, Gatra.com -
Korea Selatan pada hari Rabu (23/10) menyarankan orang-orang untuk berhenti menggunakan rokok elektronik cair (vape) karena meningkatnya masalah kesehatan sebagaimana dilansir dari Reuters.
Otoritas setempat berjanji untuk mempercepat penyelidikan apakah akan melarang penjualan, sebuah langkah yang mungkin akan memukul produsen besar seperti Juul dan perusahaan tembakau lokal KT&G.
 
Sementara dampak kesehatan jangka panjang dari vaping masih belum banyak diketahui, rokok elektronik dipandang sebagai alternatif yang lebih sehat dan dapat membantu pengguna berhenti merokok ketika pertama kali diluncurkan beberapa tahun yang lalu.
 
Tetapi negara-negara di seluruh dunia telah menarik produk rokok elektronik dari pasar dan membatasi iklan karena adanya peningkatan pengawasan.
 
"Situasi saat ini dianggap sebagai risiko serius bagi kesehatan masyarakat," ujar Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo dalam konferensi pers, mengutip kasus-kasus cedera paru-paru terkait dengan penggunaan e-rokok di Amerika Serikat.
 
Pejabat kesehatan AS sejauh ini melaporkan 33 kematian dan 1.479 kasus yang diduga dksebabkan oleh penyakit pernapasan misterius yang dikaitkan dengan vaping (menggunakan vape).
 
"Kasus pneumonia dari pengguna rokok elektronik Korea Selatan berusia 30 tahun dilaporkan bulan ini," menurut pernyataan resmi Kementerian Kesehatan Korea Selatan.
 
Anak-anak, remaja, wanita hamil, dan penderita penyakit paru-paru, tidak pernah menggunakan rokok elektronik cair. Non-perokok juga tidak pernah menggunakan rokok elektronik cair dari sekarang, kata Park.
 
Park mengatakan pemerintah akan mempercepat studi sendiri untuk menentukan apakah ada dasar ilmiah untuk melarang penjualan e-rokok cair yang menguapkan cairan yang mengandung nikotin.
 
Sebuah teknologi saingan, yang memanaskan tetapi tidak membakar tembakau telah disahkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Produk tersebut telah menghindari banyak tindakan keras peraturan baru-baru ini secara global.
 
Kementerian Kesehatan Korea Selatan berjanji untuk memperketat peraturan tentang produk vaping seperti memperkuat prosedur bea cukai untuk cairan e-rokok impor.
 
Kantor Perwakilan Produsen Rokok AS Juul Labs di Korea Selatan memberi pernyataan resmi bahwa produk mereka tidak mengandung zat berbahaya. Juul yang 35% sahamnya dimiliki oleh Altria Group Inc, mulai menjual perangkatnya di Korea Selatan pada bulan Mei lalu.
 
KT&G Corp, pembuat tembakau Korea Selatan yang menjual rokok elektromik Lil Vapor, mengatakan akan bekerja sama dengan kebijakan pemerintah setelah hasil penyelidikan yang sedang berlangsung keluar.
 
Karena merokok dilarang di dalam ruangan seperti restoran dan kafe pada tahun 2015, Korea Selatan menjadi kurang toleran terhadap perokok. Tapi rokok elektronjk telah mendapatkan popularitas di pasar tembakau negara itu senilai $ 16 miliar sejak 2017.
 
Rokok elekteonik menyumbang 13% dari pasar tembakau Korea Selatan berdasarkan penjualan pada Juni, menurut data pemerintah.
 
Berdasarkan data Euromonitor, Korea Selatan adalah pasar produk vape panas nomor dua di dunia setelah Jepang, yakni senilai $ 1,7 miliar, tetapi rokok elektronik cair kurang populer.
 
Amerika Serikat telah mengumumkan rencana untuk penghaousan rokok elekfeonik rasa dari toko-toko, mengutip pertumbuhan yang mengkhawatirkan dalam penggunaan produk remaja.
 
India juga menghentikan penjualan rokok elekteonik pada bulan September, memperingatkan adanya "epidemi" di kalangan anak muda.
703