Jakarta, Gatra.com - Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim harus segera merancang road map kebijakan dan strategi peningkatan kualitas pendidikan dalam lima tahun masa kerjanya sebagai Mendikbud.

Menurut Ubaid, hal paling penting yang dilakukan Nadiem sebagai Mendikbud adalah membuat strategi peningkatan kualitas guru dalam lima tahun ke depan.

Ia mengatakan, hal ini menjadi penting karena kualitas kompetensi guru Indonesia di beberapa daerah masih ada yang di bawah rasio 50%.

"Ini kan yang menjadi masalah, di beberapa daerah, kompetensi guru masih di bawah 60%-50%. Ini akan memjadi masalah, walaupun pak Menteri Nadiem mau mengubah kurikulum seperti apapun. [Mengenai] masalah pendidikan, ini tidak akan membaik jika gurunya tidak di tingkatkan kualitasnya. Mengambil contoh kurikulum 2013, itu bagus sekali, ada pendidikan karakter. Namun, di lapangan kan tidak terjadi," ujar Ubaid saat di temui di Bakoel Koffie, Jakarta, Kamis (24/10)

Dalam lima tahun ke depan, Nadiem diharapkan bisa memetakan kualitas guru dalam rangka mempercepat pemerataan pendidikan. Menurutnya, sampai saat ini intervensi pemerintah terhadap perbaikan guru dan pendidikan masih bersifat sporadis dan tidak terstruktur dengan baik.

Ubaid mengakui, perbaikan sistem pendidikan sudah dilakukan Kemendikbud secara masif. Namun yang disayangkan, perbaikan tersebut cenderung tidak terstruktur. Bantuan perbaikan ternyata tidak sesuai sasaran.

"Jangan sekolah yang kurang itu dianggap sekolah yang tidak layak mendapatkan bantuan. Padahal itu intinya di situ. Kalau ada masalah di situ mohon diselesaikan," tuturnya.

Ia menyarankan adanya peningkatan kualitas tenaga pengajar dan manajemen tata kelola sekolah. Selain itu, kebijakan juga harus merata, apalagi setelah terdapat sistem zonasi.