Home Ekonomi Target Lifting dan Produksi SKK Migas Baru 89%

Target Lifting dan Produksi SKK Migas Baru 89%

Jakarta, Gatra.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) saat ini masih berupaya memenuhi target lifting dan produksi migas RI. Berdasarkan data kuartal III 2019, realisasi SKK Migas baru mencapai 89% yakni 1,8 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Padahal, target APBN 2019 tercatat 2 juta BOEPD.

Rincian 1,8 juta BOEPD terdiri dari 745 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan gas sebesar 1,05 juta BOEPD. Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee Arizon Suardin mengatakan, 84% total lifting migas berasal dari 10 kontraktor raksasa dan 16% berasal dari 80 KKKS lainnya.

Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto mengatakan, dengan target lifting yang belum tercapai tersebut menyebabkan penerimaan negara hanya sejumlah US$ 10,99 miliar.

“Ada beberapa faktor yang memengaruhi sektor penerimaan ini, terutama untuk gas. Harga gas dunia ini rendah, jadi terpaksa kita kurangi lifting kita di 2019. Jadi lebih baik kita simpan dulu daripada dijual,” ucap Dwi pada konferensi pers Capaian Kuartal III 2019 SKK Migas di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (24/10).

Saat ini ICP berada di kisaran US$ 60 per barel, hal tersebut jauh di bawah target asumsi makro yakni US$ 70 per barel. Terkait pengurangan lifting gas, Dwi mengatakan dilakukan pada 3 proyek LNG yaitu LNG Bontang, Tangguh, dan Donggi Senoro.

Faktor lainnya yang menghambat lifting migas yakni kejadian kebakaran yang terjadi di Sumatera. Kebakaran tersebut berpengaruh kepada blok Rokan yang harus dihentikan produksi karena alasan keamanan.

“Selain ICP, dan kebakaran tadi, peristiwa bocornya Sumur YYA-1 ONWJ juga berpengaruh. Karena awalnya itu kita prediksi akan menambah produksi, tetapi karena ada insiden tersebut akhirnya tidak jadi,” imbuh Dwi.

Berdasarkan data yang dipaparkan, investasi hulu migas sampai Kuartal III 2019 tercatat US$ 8,4 miliar. Angka tersebut naik sebesar 11% dibanding Kuartal III tahun lalu yang sebesar US$ 7,6 miliar.

“Kedepan, investasi hulu Migas sampai 2027 akan terus meningkat. Karena ada 42 proyek utama yang total investasinya mencapai US$ 43,3 miliar. Selain itu proyeksi gross revenue nya sebesar US$ 20 miliar,” ujar Dwi.

212