Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, dari Januari 2019 hingga 23 Oktober 2019 mengalami penguatan sebesar 2,5 persen year to date. Penguatan tersebut tentunya didukung oleh sentimen positif perekonomian Indonesia.

“Penuruan nilai tukar Rupiah yang menguat ini sejalan dengan neraca pembayaran Indonesia yang tetap baik,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (24/10).

Selain itu, Perry menambahkan bahwa dukungan apresiasi Rupiah berasal dari tetap masuknya aliran modal asing, bekerjanya mekanisme permintaan, dan masuknya valuta asing dari para pelaku usaha.

“Jadi memang tidak hanya itu, tapi juga menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global yang memberikan sentimen positif terhadap Rupiah,” katanya.

Oleh karena itu, Perry optimis bahwa nilai tukar Rupiah akan tetap terjaga stabil sesuai dengan fundamental dan mekanisme pasar yang terjaga.

“Ke depan, kami juga akan mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik dengan terus melakukan ekselerasi pendalaman pasar keuangan, baik pasar uang maupun valas,” ungkapnya.

Untuk informasi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS pada Kamis (25/10), melemah 0,06 persen atau setara dengan Rp14.068. Sebelumnya, pada Rabu (24/10), nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS juga mengalami pelemahan sebesar 0,21 persen atau setara dengan Rp14.059.