Home Teknologi Restorasi Sungai Pertama di Indonesia dari Lombok Barat

Restorasi Sungai Pertama di Indonesia dari Lombok Barat

Lombok Barat, Gatra.com - Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi seperti hujan, embun, mata air, serta limpasan bawah tanah. Di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es atau salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

“Sungai memiliki banyak manfaat. Sebagai sumber irigasi bagi para petani, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, dan bahkan bisa dijadikan sebagai objek wisata sungai,” kata Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., didampingi Dandim 1606/Lobar, Kolonel Czi Efrijon Kroll, S.IP., kepada wartawan di Dusun Teloke Tengah, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (24/10).

Demi mengembalikan fungsi tersebut, TNI AD bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk melakukan upaya restorasi sungai agar kembali seperti semula. Hal tersebut merupakan bagian dari program TNI AD untuk mensinergikan program pembangunan Pemda dengan TNI melalui karya bhakti terpadu.

Baca Juga: Pompanisasi Sungai Bendung Ditarget Cegah Banjir Tahun Ini

Dengan adanya program karya bhakti terpadu diharapkan percepatan pembangunan di daerah berjalan dengan baik. "Apabila ada pembangunan yang terhambat, maka TNI bisa memberikan bantuan. Salah satunya restorasi sungai yang kita lakukan sekarang ini dengan melibatkan para stakeholder dan instansi terkait," terangnya.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid menyatakan, karya bhakti ini memiliki kemiripan model seperti pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). Namun untuk restorasi sungai, restorasi ini menjadi kegiatan percontohan bagi Pemda di Indonesia. Dimana satu-satunya yang sudah melaksanakan adalah Kabupaten Lombok Barat.

"Role model ini menjadi bermakna yang luar biasa karena mengaktualisasi nilai-nilai sinergitas antar-lembaga dalam satu kegiatan yang nyata," jelasya.

Baca Juga: Imbas Normalisasi SungaI Juwana, 1 Rumah Longsor

Dikatakan, minimnya debit air sungai telah membuat mobilitas penyediaan dan suplai air untuk mengatasi segala macam kebutuhan menjadi sangat terganggu. Berbeda kasusnya ketika berada di musim hujan banyak beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah. Belum lagi sedimentasi berupa lumpur yang mengeras seperti batu serta penyempitan alur membuat sungai tidak mampu manampung air maka akan terjadi banjir.

“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan normalisasi sungai dengan seoptimal mungkin dengan melakukan restorasi. Sehingga kondisi sungai menjadi lebih baik, bersih, proporsioal dengan berbagai kondisi air yang berlebihan,” ungkap Fauzan.

Pada Binter terpadu tersebut, Danrem 162/WB bersama Bupati Lombok Barat, Ketua DPRD Lobar dan Dandim 1606/Lobar menyerahkan sembako kepada masyarakat dan pengobatan massal, pembuatan SIM, dan dilanjutkan peninjauan lokasi restorasi sungai.

 

 

934