Jakarta, Gatra.com - Pengamat politik, Ray Rangkuti menyebut, Nadiem Makarim tidak akan bertahan lama menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ia memprediksi, hanya bertahan selama satu tahun.

Menurutnya, pada pemerintahan Presiden Joko Widodo periode kedua ini bakal terjadi reshuffle, termasuk posisi Nadiem. Reshuffle akan terjadi di tahun pertama berjalannya pemerintahan.

"Pada tahun pertama akan terjadi reshuffle, juga reposisi. Berhubung tidak ada pos yang tepat bagi Nadim, maka dilemparlah dia ke Mendikbud. Bagi Pak Jokowi, Nadiem harus dapat kursi. Makanya mungkin tahun depan reposisi ulang," katanya saat dihubungi, Jumat (25/10).

Menurut Ray, Presiden Jokowi memberikan kursi kepada Nadiem karena prestasinya, sehingga diberi kesempatan. Namun Ray berpendapat, posisi menteri yang disandang Nadiem saat ini kurang tepat.

"Ya bisa jadi karena adanya negosiasi partai politik yang kuat di posisi strategis, baik itu strategis dalam ekonomi maupun dalam elektoral," ujarnya.

Sementara itu, saat menyambangi Istana Negara,  Nadiem mengaku, Jokowi menawarkannya menjadi menteri.  Ia pun menyatakan kesiapannya apabila diberikan kepercayaan untuk jadi pembantu presiden.
 
"Ini suatu kehormatan. Saya diminta untuk bergabung ke kabinet Presiden. Beliau meminta saya dengan tanggung jawab ini. Saya menerima dan saya sangat senang sekali hari ini. Ini menunjukkan bahwa kita siap maju ke depan dan siap berinovasi ke depan," kata Nadiem.