Home Politik Tangkal Radikal, Polres Mataram Sosialisasi ke Ponpes

Tangkal Radikal, Polres Mataram Sosialisasi ke Ponpes

Mataram, Gatra.com- Penyebaran radikalisme terorisme di Indonesia menjadi perhatian serius pihak kepolisian di berbagai daerah. Polres Mataram menyosialisasikan sejumlah Pondok Pesantren se- Kota Mataram dimulai dari Kamis (24/10) di Ponpes Abu Hurairoh, Mataram Jumat (25/10).

Kapolres Mataram AKBP Saiful Alam, S.H., S.I.K., M.H, mengatakan, masa SMA atau masa muda adalah momen rentan untuk menentukan jati diri seseorang. Hal ini karena momen tersebut tergolong rentan untuk menentukan jati diri seseorang. Oleh karena itu, perlu kewaspadaan dalam menuntut ilmu pengetahuan. 

“Kita berharap bagaimana belajar dari pengalaman masa lalu bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah oleh berbagai bangsa,seperti Belanda, Portugis dan Jepang. Ini bukan dalam kurun waktu yang singkat,” ujarnya.

Lebih lanjut Kapolres Mataram menambahkan,setiap bulan Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Semua pemuda dari berbagai wilayah Indonesia bertekat bersatu dalam bahasa yang satu negara indonesia. Zaman berikutnya yaitu zaman kelompok nasionalis, kelompok komunis, kelompok agamis, dan disitu juga. Berpadu menjadi satu, masa penjajahan dan masa radikalisme.

“Radikal merupakan keinginan oleh sekelompok orang yang menginginkan ilustrasi baru sesuai keinginan nya sendiri. Sekarang kita patut mensyukuri bahwa sekarang adik sekalian berada pada masa modern. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan menggantikan kita semua dengan berbagai pengetahuan,” ujarnya.

AKBP Saiful Alam, S.H., S.I.K., M.H, mengatakan, Topik kali ini menolak radikalisme, ada negara di timur tengah yang hancur lantaran susupan ujaran hujatan.Kita indonesia terdapat suku bangsa yg bercampur, namun tetap bersatu, apa yang membuat kita bersatu yakni , Pacasila, UUD, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Ada kelompok – kelompok yang ingin pecah belah dan sehingga ada kelompok radikal, yg menginginkan bangsa ini menjadi bangsa khilafah, dan menjadi pro-kontra di kanca nasional. Kita belajar agama harus pandai memilih yang baik, harus berakal dan berilmu. Selain itu, ,emiliki guru dalam kehidupan ini, adik kuh juga sangat perlu untuk kita jadikan panutan,” imbuhnya.

Contohnya ada beberapa yang dilakukan oknum yang mengatakan dirinya melakukan perbuatan yang baik disebut jihad. Namun mereka membunuh orang yang tdk bersalah, tentunya ini tidak di benarkan oleh UUD bahkan agama pun sekalian.

“Kami mengharapkan agar adik santri untuk tidak terpengaruh dengan ujaran kebencian, yang bisa menjelekan suatu kelompok. Mari memilah ilmu dan kembali kepada orang yang kita anggap guru yang sesuai syariat Islam. Jangan mau berkomunikasi yang menjurus kepada keburukan,” katanya.

AKBP Saiful Alam, S.H., S.I.K., M.H, melanjutkan bahwa tugas Polri ialah melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, memelihara Kamtibmas, serta melakukan penegakan hukum. “Kami Polres Mataram mengucap kan selamat hari santri nasional 2019 kepada adik. Kami harapkan sebagai faktor kemajuan dunia,” tutupnya.

 

108