Home Ekonomi Bahas Program Destinasi, Menteri PUPR Kumpulkan Para Menteri

Bahas Program Destinasi, Menteri PUPR Kumpulkan Para Menteri

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengumpulkan para menteri dan kepala lembaga tinggi negara terkait untuk mengembangkan lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara); Borobudur (Jawa Tengah); Mandalika (NTB); Labuan Bajo (NTT); dan Likupang (Sulawesi Utara).
 
Selain Basuki, pejabat negara lain yang hadir adalah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Wishnutama Kusubandio; Wakil Menteri Parekraf, Angela Tanoesoedibjo; dan Kepala Badan Kooedinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.
 
"Kami melaporkan ke beliau-beliau yang baru menjabat gimana pariwisata, khususnya untuk destinasi program prioritas wisata yang jadi pesan Pak Presiden," ujar Basuki kepada awak media di kantornya, Sabtu (26/10).
 
Basuki mengatakan dirinya mempresentasikan program yang sudah terlaksana tahun ini dan program yang akan direncanakan pada 2020 mendatang. Sementara Menteri Budi mempresentasikan soal konektivitas dan rencana pengembangan kawasan di destinasi tersebut.
 
Lebih lanjut, ia berharap pejabat negara yang hadir dapat memahami dan melaksanakan program tersebut dengan sebaik-baiknya.
 
"Karena kalau infrastruktur di lima [kawasan] itu dibangun, tapi event tidak direncanakan, logistik tidak direncanakan, pasti apa yang disampaikan ke pemasaran, investasi, logistik dan, hotel tidak siap, nanti Pak Presiden harapan tidak sent saja, tapi harus delivered (tersampaikan)," katanya.
 
Basuki mengungkapkan anggaran yang disiapkan untuk pengembangan lima destinasi super prioritas dari PUPR sebesar Rp7,6 triliun dan Kemenhub sebesar Rp2,5 triliun.
 
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku pihaknya telah membuat format pengembangan destinasi wisata tersebut yang dapat pula diterapkan di beberapa kawasan. Pihaknya telah menyerahkan format tersebut kepada Kementerian BUMN.
 
"Tidak mungkin andalkan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) saja. Apalagi dengan kompetensi dan tugas-tugas baru kementerian BUMN untuk juga menjangkau dan kolaborasi swasta untuk ikut serta," ujarnya.
 
Kementerian BUMN siap bersinergi dan bahu membahu guna mewujudkan pengembangan kawasan tersebut sesuai dengan visi misi presiden dalam bidang pariwisata.
 
"Satu, penciptaan lapangan kerja. Kedua, membangkitkan ekonomi nasional khususnya UKM (Usaha Kecil dan Menengah). Ketiga, adanya investor dari luar negeri dan saya rasa ini positif," katanya.
 
Sementara Kementerian Parekraf akan berperan untuk menyumbang ide kreatif untuk mendukung pengembangan kawasan di lima destinasi wisata super prioritas tersebut.
 
"Kita tidak ingin menggelar event yang menarik saja, tapi juga sesuai dengan budaya lokal itu perlu waktu kalau misalnya di Mandalika seperti apa dan kira-kira dua bulan lah. Dan itu bukan hanya event aja, tapi mengemas tempat itu dengan cara yang beda yang mungkin berbeda dengan lainnya," ujar Menteri Parekraf Wishnutama Kusubandio.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menegaskan pihaknya akan segera melakukan eksekusi untuk memastikan investor masuk dan berinvestasi di lima destinasi wisata tersebut.
 
"Arahnya pun untuk mana yang jadi skala prioritas sudah sangat baik. Beri kami waktu karena hari ini kami mulai mapping (pemetaan)," ucapnya.
339