Palembang, Gatra.com – Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan musim hujan pada tahun ini baru akan dimulai pada pertengahan November. Prediksi ini mengalami perubahan dibandingkan dengan sebelumnya yang diprediksikan jika musim hujan akan berlangsung pada akhir Oktober. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas badai di Samudra Pasifik.

“Terjadi pergeseran, yang sebelumnya diprediksikan pada akhir bulan ini atau tepatnya minggu ketiga Oktober, namun bergeser menjadi pertengahan November,” ungkap Kasi Data dan Informasi BMKG Klimatologi Klas I Kenten, Palembang, Nandang Pengaribowo, Jumat (26/10).

Musim hujan dipengaruhi oleh badai-badai di Samudera Pasifik yang mengakibatkan masa udara tidak berpotensi membentuk hujan, namun setelahnya tekanan rendah di laut Cina Selatan meningkat ke arah Indonesia yang berpotensi membentuk awan. “Saat ini, Sumsel sudah berada di musim peralihan, dengan beberapa hari ke depan, juga memiliki intensitas hujan terutama di kota Palembang,”terang dia.

Namun dengan fenomena yang ada saat ini, pergeseran musim hujan yang berlangsung mundur juga harus diwaspadai kekeringan terutama di kawasan gambut. Belum adanya potensi hujan hendaknya diantisipasi dan terus mencegah aktivitas pemicu terjadinya kebakaran.

“Musim kemarau tahun ini mengalami kemunduran dan berpengaruh musim hujan yang juga mengalami kemunduran,”ucapnya.

Pergerakkan matahari yang sedang mengarah ke bumi bagian selatan membuat suhu di Palembang bisa meningkat mencapai 36 derajat celcius.