Semarang, Gatra.com - Kawasan kota lama akan menjadi pilot projet penerapan konsep smart city di Kota Semarang. Nantinya seluruh aktivitas di destinasi wisata tersebut akan diintegrasikan dalam teknologi smart city.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyebutkan bahwa kota lama akan menjadi kawasan yang tepat untuk penerapan real smart city. Selain selalu menjadi sentral keramaian, kawasan itu juga memiliki areal yang ideal (tidak terlalu luas atau sempit) sehingga teknologi dapat diaplikasikan sepenuhnya.

“Teknologi smart city akan diterapkan di kota lama, dimana dalam praktiknya warga akan merasakan penerapan smart city seperti membayar apapun menggunakan e-money," kata Bambang kepada Gatra.com.

Selain penerapan e-money untuk pembayaran, teknologi smart city juga diaplikasikan dalam bentuk penggunaan smart light untuk lampu jalan dan CCTV berteknologi analitik.

Keberadaan CCTV dengan teknologi analitik akan membantu petugas bila ada warga yang membuang sampah sembarangan, ataupun ada sampah yang menumpuk. Lewat aplikasi akan ada notifikasi yang langsung terhubung ke petugas, sehingga sampah bisa langsung tertangani.

Kasus lainnya bila ada warga yang parkir di sembarang tempat akan mudah terdeteksi, sehingga petugas bisa mengingatkan agar warga bisa memarkir kendaraan di tempat yang telah disediakan atau menindaknya bila melanggar.

Bambang optimis penerapan smart city di Semarang akan berlangsung pada 2020 mendatang. “Bila ini terwujud smart city kita replikasikan di tempat lain di semarang," ujarnya.

Ia mengatakan untuk penerapan smart city pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada semua stakeholder. Selanjutnya smart city juga akan dibangun dengan menggunakan bantuan perusahaan yang sifatnya CSR.