Home Teknologi Jaringan 5G Baru Bisa Diterapkan Setelah Ekosistemnya Memadai

Jaringan 5G Baru Bisa Diterapkan Setelah Ekosistemnya Memadai

Jakarta, Gatra.com - Jaringan teknologi generasi kelima atau 5G belum bisa diimplementasikan di Indonesia. Pasalnya, ekosistem di tanah air belum memadai. Menurut Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ismail, implementasi jaringan 5G dapat diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Sebelum masuk ke jaringan 5G, dibutuhkan juga peran operator untuk meningkatkan performa jaringan 4G.

Operator siapkan 4G, ini landasan untuk men-deliver 5G, karena core network 4G untuk 5G juga, kata Ismail saat ditemui di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (28/10). Di Indonesia sendiri, pengembangan implementasi jaringan 5G saat ini baru sampai tahap uji coba dengan operator untuk melihat kualitas frekuensi. Di mana pihak Kominfo sendiri rencananya akan menetapkan frekuensi 3,5 GHz untuk jaringan 5G.

Masalahnya, frekuensi 3,5 GHz di Indonesia saat ini masih digunakan untuk satelit. Sehingga implementasi jaringan 5G masih harus menunggu kontrak satelit selesai.  "Indonesia akan masuk 5G in time, gak buru-buru dan gak terlambat. Kita atur waktunya," ujar Ismail.

Sebelumnya, Menteri Kominfo periode 2014-2019 mengatakan bahwa frekuensi untuk jaringan 5G lebih tepatnya akan ditetapkan setelah pelaksanaan World Radiocommunication Conference (WRC) yang akan digelar di Mesir pada 28 Oktober hingga 22 November 2019. Sebab, dalam konferensi tersebut akan dibahas mengenai jatah frekuensi radio dalam ruang lingkup internasional.

Di WRC itu ditetapkan frekuensinya, yang ultimate itu 3,5 GHz, sedangkan 3,5 di kita kan dipake oleh satelit. Nah satelit saya lupa tahun berapa selesainya. Tapi setelah kontraknya habis itu kan bebas, kata Rudiantara saat ditemui Gatra.com di Gedung Kominfo, Jakarta, Selasa (22/10).

 

491