Home Internasional Partai Republik Bersikeras Ungkap Identitas Pelapor Pemakzulan Trump

Partai Republik Bersikeras Ungkap Identitas Pelapor Pemakzulan Trump

Washington DC, Gatra.com - Anggota parlemen Partai Republik dan Partai Demokrat berseteru pada Selasa (29/10). Perseteruan ini didasari oleh simpang siur identitas pelapor yang pengaduannya mengarah pada penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump.
 
Adanya perseteruan ini, membuat pertikaian yang terjadi antara kedua partai semakin meningkat. Pasalnya, Partai Republik mengatakan, mereka perlu mendengar penjelasan petinggi intelijen terkait hasil penyelidikan.
 
Penyelidikan ini meningkatkan kekhawatiran atas upaya Trump meminta Ukraina untuk menyelidiki rival politiknya serta mencari tahu kredibilitas pelapor.
 
Pihak dari Partai Demokrat mengatakan, kesaksian pelapor tidak diperlukan saat ini karena telah dikuatkan oleh saksi lain. Menurut mereka, hal ini malah akan 
membuat keselamatan pelapor terancam.
 
"Kami memiliki kekhawatiran presiden dan sekutunya di Kongres tidak tertarik pada tindakan yang mendasarinya, tetapi tertarik untuk mempertaruhkan nyawa pelapor," kata Perwakilan Demokrat, Eric Swalwell.
 
Menurut salah satu sumber yang mengetahui masalah ini, pemerintah telah menugaskan personel keamanan untuk melindungi pelapor. Hal ini dilakukan setelah Trump mencoba melakukan penyerangan pada kantor berita dan aktivis media sosial yang berspekulasi tentang identitas pelapor.
 
Sumber lain yang juga berusaha melindungi pelapor menyebutkan, terdapat lima nama yang diduga sebagai pelapor telah beredar di kalangan politisi. 
 
"Perilaku seperti itu adalah puncak dari tidak bertanggung jawab dan sengaja ceroboh," kata pengacara pelapor, Andrew Bakaj dan Mark Zaid, kepada Reuters, Selasa (29/10).
 
Ketua Komite Intelijen, Adam Schiff menghentikan pemeriksaan terhadap seorang saksi, Letnan Kolonel Alecander Vindman oleh Partai Republik dalam rapat dengar pendapat pada Selasa (29/10). Schiff mengajukan keberatan dengan alasan hal itu mengarah pada pengungkapan identitas pelapor.
 
Partai Republik mengatakan mereka berusaha mencari tahu dengan siapa Vindman berbicara setelah Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden melalui panggilan telepon pada 25 Juli 2019 lalu. Menurut mereka, pihaknya tidak bertujuan untuk secara terbuka mengungkapkan identitas pelapor tetapi perlu menilai motivasi mereka.
 
"Sangat sulit untuk menentukan kredibilitas seseorang jika anda tidak dapat menempatkan mereka di bawah sumpah dan mengajukan pertanyaan kepada mereka," kata Perwakilan Partai Republik, Jim Jordan.
 
Setelah kesaksian Vindman, Schiff menuduh Trump dan sekutu-sekutunya berusaha untuk bertindak atau mengungkapkan identitas, pelapor dan menegaskan bahwa komitenya tidak akan membiarkan itu terjadi.
 
"Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa terlepas dari keinginan presiden atau sekutunya untuk keluar dan membalas dendam politik pada pelapor ini. Komite kami tidak pernah digunakan untuk tujuan itu," kata Schiff.
 
Menurut ajudan kongres, dalam sesi sebelumnya, Partai Republik telah meminta saksi mmengatakan orang yang dicurigai sebagai pelapor dan menanyakan motifnya. Tetapi, pengacara pelapor mengatakan pada penyelidik kongres, klien mereka hanya mau menjawab pertanyaan tertulis.
 
 
93