Jakarta, Gatra.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merekomendasikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk melanjutkan program zonasi pendidikan. Hal tersebut karena KPAI menginginkan Kemendikbud terus berupaya meratakan kualitas pendidikan.
Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, zonasi diharapkan tidak hanya berhenti pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD). Namun, membenahi berbagai standar nasional pendidikan dan dimulai dari kurikulum, guru, dan peserta didik.
"Pembenahan harus mulai dari kurikulum, sebaran guru, dan peserta didik. Sampai kualitas sarana dan prasarana akan ditangani dengan berbasis Zonasi," ucap Retno saat ditemui di Kantor KPAI, Jakarta, Rabu (30/10)
KPAI juga mendorong Nadiem sebagai Mendikbud untuk mengembalikan cita-cita pendidikan Indonesia seperti saat Ki Hajar Dewantara menelurkan buah pikiran awalnya dalam dunia pendidikan tanah air. Dikatakan Retno, pendidikan merupakan proses pembudayaan, yang diartikan sebagai usaha memberikan nilai luhur kepada para generasi baru. Tidak hanya bersifat pemeliharaan, tetapi juga dengan semangat memajukan dan mengembangkan kebudayaan.
Ki Hajar Dewantara membedakan antara sistem pendidikan dan pengajaran yang idealnya memerdekakan manusia secara lahiriah dan batiniah. Hal tersebut dinilai sebagai hal relevan di segala zaman.
"Pendidikan itu sejatinya mampu menguatkan kebudayaan dan nilai luhur bangsa kepada generasi muda dan peserta didik. Sejatinya, pendidikan tidak semata-mata bertujuan untuk mendapat pekerjaan," pungkasnya.
