Home Politik Istighotsah PBNU, Said Aqil Siradj Beberkan Soal Khilafah

Istighotsah PBNU, Said Aqil Siradj Beberkan Soal Khilafah

Jakarta, Gatra.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara doa bersama atau istighotsah bertajuk "Doa Untuk Kabinet Indonesia Maju" yang diadakan di Halaman Gedung PBNU Jakarta (30/10).

"Ini, kan, acara rutin tiap bulan. Tiap Rabu malam awal bulan. Berdoa beramai-ramai namanya istighotsah. Kalau berdoa sendirian namanya munajat," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj seusai acara di depan awak media.

"Sudah barang tentu doanya agar bangsa ini mudah-mudahan damai aman bersatu," tambahnya. Pada ceramahnya, Said Aqil mengingatkan bahwa semua umat muslim harus menghormati para habib yang merupakan keturunan Nabi Muhammad. "Para kiai dan para santri sangat-sangat hormat kepada habib. Kita hormati, jangan dikriminalisasikan, tidak boleh kita hina," ujarnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan soal definisi kata khilafah. Said menjelaskan bahwa istilah khilafah tidak bersifat politis. Itu, sambungnya, tidak ada di Quran. "Khilafah artinya adalah kita sebagai manusia merupakan seorang pengelola bumi yang menerima amanat untuk memakmurkan kehidupan di bumi ini," kata Said.

Tuhan, kata Said melanjutkan, menciptakan manusia sebagai khalifah, bukan berarti khalifah dalam arti politik, lebih tepatnya sebagai penguasa yang bertanggung jawab atas bumi ini. Acara juga dihadiri oleh Ketua Umum Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Mustofa Aqil Siradj dan Ketua Lembaga Dakwah PBNU Agus Salim. 

 
1931