Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyatakan jatah lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 sebanyak 1.409 untuk Pemprov Jateng masih kurang.

Sebelumnya untuk formasi CPNS 2019 pihaknya telah mengajukan dua ribu lebih formasi lowongan guna memunuhi kekurangan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

“Jatah kuota CPNS yang diberikan pemerintah pusat masih kurang banyak dari pegawai yang dibutuhkan Pemprov Jateng,” kata Ganjar di Semarang, Kamis (31/10).

Orang nomor satu di Jateng itu berharap dapat membahas masalah kekurangan pegawai tersebut dengan Menteri Pemberdayaan Aratur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Tjahjo Kumolo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Ganjar berharap para menteri tersebut bisa memberi solusi terkait kekurangan pegawai di Jateng dengan membahkan kuota lowongan CPNS.

Menurutnya ada tiga formasi yang paling dibutuhkan oleh Pemprov Jateng yakni yakni tenaga guru sekolah dasar, tenaga kesehatan dokter dan bidan, serta tenaga penyuluh.

“Sedangkan untuk honorer K2, kami berharap ada ruang yang lebih leluasa,” ujarnya.

Ganjar mengatakan dirinya akan mengawal proses penerimaan CPNS yang bersih dan transfaran serta jauh dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

“Saya akan jaga tradisi selama enam tahun sebagai provinsi paling berintegritas. Kalau ada orang yang menawarkan dan menjanjikan bisa diterima PNS lapor kepada saya. Bila benar langsung saya tangkap,” kata Ganjar.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jateng, Wisnu Zahro, mengatakan jatah lowongan 1.409 CPNS 2019 lebih sedikit dibanding usulan yang diajukan sebanyak 2.149 formasi.

Tahun ini menurutnya juga tidak ada seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), sebab PPPK yang diterima pada 2018 belum mendapat surat pengangkatan karena masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian PAN-RB.

“Sesuai surat edaran (SE) Menteri PAN-RB penerimaan CPNS 2019 akan dibuka secara serentak pada 11 November mendatang,” ujar Wisnu.