Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Syahbandar mengatakan, MRT akan menambah rute dengan panjang mencapai 230 km pada 2030 mendatang. Selain itu, rute tersebut juga akan dibagi dalam 10 line yang berbeda.
Rencana tersebut, kata William, masuk dalam Proyek Induk Perkeretaapian Provinsi DKI Jakarta yang disusun dalam Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan (RIPP). Kendati demikian, rute 230 km tersebut, sambung William, masih belum valid.
"Kita masih menunggu hasilnya," katanya di sela-sela forum MRT bersama jurnalis kemarin sore, Jakarta (31/10).
William menuturkan, MRT sedang menggenjot pembangunan rute MRT fase II, yang merupakan pembukaan jalur dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Jakarta Kota. Sedangkan fase I proyek MRT telah dibangun jalur kereta sepanjang 16 km yang meliputi 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer jalur bawah tanah. Pengerjaan ini sudah rampung.
RIPP, sambung William, saat ini dalam tahap finalisasi. Studi dilakukan oleh Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) akan menjadi satu pertimbangan dalam menentukan pengembangan MRT ke depan. Oleh karena itu, selain mengekspansi rute, MRT juga akan mengembangkan kawasan transit oriented development (TOD) di lima kawasan Jakarta, 2020 mendatang.
"Mudah-mudahan di situ merekomendasikan berapa jalur. Kalau target 230 km di 2030, maka fase tiga dikembangkan secara paralel. Beberapa pilihan ini yang kita tunggu dari RIPP," katanya.
