Jakarta, Gatra.com- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup koreksi pada awal November (1/11) pada level 6207,19. Level tersebut menandakan, IHSG terkoreksi sebesar 0,34% dibandingkan dengan pembukaan pada level 6225,81.
Selama perdagangan, IHSG bergerak cenderung bergerak ke arah koreksi, dengan titik tertinggi pada level 6228.41. Sedangkan, titik terendah pada level 6193.88. Sementara itu, untuk frekuensi transaksi tercatat sebanyak 580,645 kali, volume perdagangan sebesar 18.813 miliar lembar saham, dengan nilai sebesar Rp9.141 triliun.
Sebelumnya, Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji juga telah memprediksikan bahwa IHSG akan terkoreksi pada level 6193.51 hingga 6304.05.
"Saya menilai bahwa meskipun the Fed menurunkan suku bunga acuan. Namun, optimisme the Fed mengenai perbaikan pertumbuhan AS pada 2020 memberikan indikasi kuat bahwa statement tersebut bersifat hawkish," ujar Analis saat dihubungi oleh Gatra.com, Jumat (1/11).
Ia menambahkan bahwa terkoreksinya IHSG juga dikarenakan data Purchasing Manager's Index (PMI) yang mengalami penurunan pada Oktober 2019, dari 49,1 menjadi 47,7.
"Ini menandakan bahwa sektor manufaktur di tanah air semakin mengalami kontraksi," tuturnya.
