Home Ekonomi Digitalisasi Dongkrak Nilai Investasi Kota Semarang Melonjak

Digitalisasi Dongkrak Nilai Investasi Kota Semarang Melonjak

Semarang, Gatra.com - Sepanjang tahun 2019, tercatat nilai investasi di Kota Semarang menyentuh angka  hingga 24 triliun rupiah. Tingginya angka ini tidak terlepas dari perubahan sistem informasi ke arah digital dalam mengurus perizinan di kota ini.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki mengatakan digitalisasi dalam sistem perizinan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan menciptakan nilai invetasi setinggi tingginya di Kota Semarang.

"Sebenarnya faktor penentu yang paling utama adalah kita sudah beralih dari metode perizinan yang konvensional, kuno dan manual. Memakan banyak waktu, sulit dan bikin pengusaha jadi malas dan ogah berinvestasi di Kota Semarang," ujar Ulfi saat dihubungi Gatra.com, Jumat (1/11)

Ulfi mengatakan, penggunaan sistem informasi digital atau digitalisasi pada sistem perizinan membuat pengusaha, pemerintah dan masyarakat semakin betah berinvestasi di Kota Semarang.

Apalagi, setelah pemerintah  meluncurkan sebuah sistem bernama OSS (Online Singel Subsmission) pada perijinan di DPMPTSP.

"Nah ini kuncinya, masalah pertama yang ada di benak pengusaha ketika mau berinvestasi pasti soal perijinannya. Apa perijinannya ribet, sulit dan menyusahkah? Dan biasanya kalau sudah seperti itu pasti mundur," cerita Ulfi

Maka dengan hadirnya OSS ini, investor benar benar merasa sangat terbantu. Ulfi mengatakan, lewat sistem ini perijinan yang biasanya memakan waktu hingga berbulan bulan dapat diselesaikan hanya dengan hitungan hari atau bahkan jam.

"Bahkan, lewat OSS ini calon investor tidak perlu datang ke kantor, semunya dapat dilakukan hanya lewat gadget dimanapun dan kapanpun, nanti kalo SKnya sudah turun, kami kirim via email. Mudah dan praktiks kan," ujar Ulfi.

Diketahui, nilai investasi Kota Semarang pada tahun 2019 tercatat menyentuh angka hingga 24 triliun. Jumlah yang sangat besar jika dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun 2016 yang hanya bernilai 9,6 triluin rupiah.

"Untuk tahun 2019 saja ada 33 investor dan nilai investasinya mencapai 24 triliun rupiah. Tahun 2018 itu 27 triliun nilainya. Jujur saja saya kaget karena nilainya sebesar ini, dan kita masih memiliki waktu 3 bulan lagi hingga akhir tahun," sebutnya.

320