Home Hukum Anak Korban Kekerasan Bapak dan Ibu Dievakuasi ke Rumah Aman

Anak Korban Kekerasan Bapak dan Ibu Dievakuasi ke Rumah Aman

Cilacap, Gatra.com – Anak korban kekerasan yang dilakukan bapak, seorang WNA Singapura, yang tinggal di Majenang kabupaten Cilacap, Jawa Tengah akan dievakuasi ke Rumah Aman, Cilacap. Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Citra, Nurjanah Indriyani mengatakan pengungsian ke rumah aman itu dilakukan karena dua anak korban kekerasan tersebut mengalami trauma.

Dalam konseling yang dilakukan secara maraton sejak Jumat (1/4) ditemukan fakta bahwa anak-anak tersebut juga takut dengan ibunya. “Saya masih punya PR, karena anaknya itu ternyata juga merasa takut kepada ibunya,” katanya, Senin (4/11).

Dia mengemukakan, informasi yang diperoleh dari kedua anak ini, ibunya juga melakukan kekerasan, meski tidak seintensif yang dilakukan ayahnya. Rencananya, pihaknya akan melakukan konseling pada Selasa atau Rabu besok sekaligus untuk membawa kedua anak ini ke rumah aman.

Nurjanah Indriyani yang juga Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Kata Dinas KB PP dan PA Cilacap mengemukakan, P2TP2A Citra dan Dinas KB PP dan PA Cilacap sebelumnya juga sempat hendak membawa dua anak korban kekerasan ini ke rumah aman pada akhir pekan lalu.

Namun, lantaran ibunya kabur, evakuasi tak jadi dilakukan lantaran tidak ada izin dari keluarganya. Dikhawatirkan, pihaknya justru dituduh menculik anak. Kini ibu kedua anak ini sudah berada di rumah dan bisa dimintai izin untuk membawa anak korban kekerasan ke rumah aman. “Mungkin besok atau lusa, saya akan ke Majenang, mengkonseling anak-anak ini lagi. Kalau perlu dibawa ke rumah aman, akan kami bawa ke sini,” ujarnya.

Dia menambahkan, ada hal rumit yang terjadi dalam kasus ini. Di satu sisi, ibu kedua anak korban kekerasan juga merupakan korban kekerasan yang dilakukan suaminya. Karenanya, ibu bernisial L ini patut dikonseling.

Akan tetapi, berdasar penuturan kedua anaknya, L juga berpotensi menjadi terduga pelaku kekerasan terhadap anak. Sebab, terkadang L juga melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya. “Sebetulnya ibunya itu juga perlu dikonseling. Saya tanya ke neneknya, ‘Mbah, itu Ibu Latifah itu dia kok diam saja kalau bapaknya memukuli anaknya?’, jawabnya ‘Ya ibunya itu juga takut kepada suaminya’, begitu katanya,” jelasnya.

277