Home Milenial Fikri Sang Santri Viral Kembali 'Mondok' di Ponpes Tegalrejo

Fikri Sang Santri Viral Kembali 'Mondok' di Ponpes Tegalrejo

Magelang, Gatra.com - Kepala Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo putra, M Nasyrul Hidayat menyambut baik rencana santri Muhammad Azkal Fikri kembali "mondok".

Ketetapan hati untuk kembali belajar di Pondok Pesantren Tegalrejo disampaikan Fikri kepada tim Gus Yusuf Channel yang bersilaturahmi ke rumahnya di Desa Watusalam, Kabupaten Pekalongan pada Minggu kemarin.

“Alhamdulillah kalau Fikri sudah mau kembali belajar di pondok. Memang itu yang kami inginkan, agar belajar sampai selesai dan ilmunya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat,” kata M Nasyrul, Senin (4/11).

Menurut Nasyrul, santri putra pada 6 Oktober besok sudah mulai libur. Fikri dapat masuk kembali bersama para santri lainnya pada 17 Oktober mendatang.

Kemungkinan besar Fikri akan mengulang belajar di kelas kitab Fathul Wahab, kelas terakhir yang sempat ditinggalkannya. Ia bisa kembali menampati kamar lamanya di asrama, kamar A-01 A.

Sesuai sistem penempatan santri salaf di Pondok Pesantren Tegalrejo, Fikri akan ditempatkan satu kamar dengan teman-temannya sesama santri asal Pekalongan. Terdapat delapan kamar yang disediakan untuk santri-santri berbagai umur asal Kabupaten Pekalongan.

Sedangkan kelas Fatul Wahab dibagi dalam 8 ruangan yang masing-masing diisi 60 siswa. “Insyallah Fikri betah. Bisa tenang belajar dan ilmunya barokah,” ujar Nasyrul.

Banyak perhatian tercurah pada Fikri setelah jawaban nyeleneh-nya soal nama-nama menteri yang ditanyakan Presiden Jokowi mendadak viral di media sosial. Terutama saat masyarakat mengetahui kondisi keluarga yang menjadi pangkal penyebab Fikri putus belajar dari Pondok Pesantren Tegalrejo.

Secara umum, kondisi ekonomi keluarga Fikri bukan berasal dari keluarga miskin. Biaya hidup dan belajarnya di pondok selama ini ditanggung oleh keluarga besarnya.

Fikri satu-satunya anggota di keluarganya yang menempuh pendidikan di pondok pesantren. “Harapan kami ada salah satu anggota keluarga yang paham ilmu agama. Jadi bisa mengajari yang lainnya,” kata paman Fikri, Mardiyono.

Mardiyono mengakui saat masa kecil Fikri kurang mendapat perhatian dari orang tua. Ali Murdi ayah Fikri berpisah dari istrinya 12 tahun lalu. Sejak umur 8 tahun, Fikri diasuh neneknya, Timbul Jaya.

Kondisi makin pelik karena ayah Fikri menderita depresi. Keluarga tidak menjelaskan secara rinci apa penyebab Ali Murdi depresi. “Sebenarnya dia (Ali Murdi) sayang pada anak-anaknya. Tapi suka sering marah-marah,” ujarnya.

Saat ini keluarga berharap Fikri dapat lebih tenang belajar di pondok. Mardiyono lantas membukakan rekening atas nama Fikri agar uang bantuan yang dikirim banyak pihak dapat dikelola sendiri.

Ia mengatakan pihak keluarga berharap agar Pondok Pesantren API Tegalrejo kembali membimbing Fikri. “Alhamdulillah kalau pondok mau mengasuh Fikri. Kami punya harapan banyak pada Fikri," pungkasnya.

1129