Home Ekonomi Pengusaha Sebut Kredit Bermasalah Jasa Konstruksi Meningkat

Pengusaha Sebut Kredit Bermasalah Jasa Konstruksi Meningkat

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Umum V Gapensi, La Ode Saiful Akbar mengatakan kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) saat ini semakin meningkat. Salah satu yang tertinggi ialah pada sektor jasa konstruksi. La Ode menyebutkan, kredit di sektor jasa konstruksi hanya tumbuh sekitar 26,2% atau setara Rp356 triliun, hingga September 2019. Menurutnya, hal itu dikarenakan masih adanya sejumlah masalah fundamental. "NPL yang masih tinggi itu, salah satunya karena kredit di kinstruksi juga masih susah," kata dia saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (4/11).

Masalah fundamental itu, kata La Ode berupa dominasi peran perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi. Selama ini, perusahaan jasa konstruksi swasta hanya diberi proyek-proyek subkontraktor, dengan nilai kecil. Sedangkan perusahaan BUMN selalu diberi proyek yang bernilai di atas Rp100 miliar, bahkan mereka juga mengerjakan proyek dengan nilai Rp50 miliar hingga Rp100 miliar, yang seharusnya proyek dengan nilai tersebut dikerjakan oleh perusahaan swasta kecil menengah. "Jadi, salah satu masalahnya yakni, selama ini pekerjaan konstruksinya dikuasai BUMN sehingga proyek-proyek itu tidak mencapai ke pengusaha-pengusaha swasta," jelas La Ode.

Masalah lainnya adalah tingkat kepercayaan dari pihak perbankan kepada para pengusaha swasta. Pada kasus ini, banyak bank yang kerap meminta jaminan kepada perusahaan swasta dengan dinilai yang sangat besar. "Meskipun cukup dipahami bahwa tujuan pihak perbankan tersebut adalah demi meminimalisir risiko kredit. Tapi kami menilai jika hal itu kerap berlebihan dalam praktiknya di lapangan," ujar dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit di bulan Mei sebesar 11,05% year-on-year (yoy), sama dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Sedangkan NPL tumbuh di level 2,61% pada bulan yang sama. Meski begitu, ada beberapa sektor yang tercatat mengalami kenaikan, seperti sektor konstruksi misalnya, NPL di bulan Mei tercatat sebesar 3,79%, lebih tinggi jika dibandingkan bulan yang sama, tahun 2018.
 

209