Home Teknologi Uber Mengalami Kerugian, Saham Jatuh

Uber Mengalami Kerugian, Saham Jatuh

California, Gatra.com - Uber Technologies Inc mengalami kerugian besar pada kuartal ketiga periode ini yang membuat sahamnya turun sebesar 5,5% pada Senin, (4/11). Kerugian tersebut dikarenakan perusahaan ini mencoba melawan persaingan melalui diskon dan investasi secara besar-besaran. Hal ini terjadi dalam bisnis model baru, yang akhirnya merugi. 

Seperti dilansir Reuters, Selasa (5/11), perusahaan jasa itu berjanji akan meraup keuntungan pada akhir 2021 karena adanya dorongan bisnis global yang meningkat, di luar ekspektasi selama ini. 

CEO Uber, Dara Khosrowshahi mengklaim, perusahaannya akan mencapai profit EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2021. Namun, ia menolak merinci kinerja perusahaan selama ini. 

Biaya yang dikeluarkan Uber melonjak sekitar 33% menjadi US$4,92 miliar pada kuartal terakhir. Dana yang dikeluarkan seperti kendaraan, mobilitas, biaya pengiriman makanan mengalami kenaikan sebesar 29% dari tahun sebelumnya dengan nilai US$16,47 miliar.

Secara keseluruhan, kerugian bersih perusahaan menjadi US$1,16 miliar pada kuartal yang berakhir pada 30 September, dari US$986 juta pada tahun sebelumnya. Sementara itu, kerugian bersih berdasarkan per-saham menjadi 68 sen dari US$ 2,21.

"Uber akan menjadi EBITDA positif jika tidak berinvestasi di Uber Eats, operasi pengangkutan dan kemampuan mengemudi," ujar analis Atlantic Equities James Cordwell.

Perusahaan ini telah membangun bisnis angkutan truk dan pengiriman makanan jarak jauh, Uber Eats. Selain itu Uber juga mengembangkan mobil self-driving, menawarkan layanan perbankan kepada pengemudi. Bahkan perusahaan ini merencanakan adanya angkutan penumpang drone penumpang komersial pada tahun 2023 mendatang. 

366