Home Milenial Kemendikbud: PAUD Belum Sejalan dengan Kualitas Pendidikan

Kemendikbud: PAUD Belum Sejalan dengan Kualitas Pendidikan

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Harris Iskandar mengakui peningkatan PAUD di Indonesia belum sejalan dengan peningkatan kualitas pendidikannya. 

“Padahal dari segi pembangunan sekolah dan sarana prasarana, PAUD di Indonesia bisa dibilang sudah sangat baik. Kemendikbud di tahun 2019 ini akan mencoba meningkatkan sektor PAUD dari sisi kualitas dan mutunya,” kata Harris saat hadir di Seminar Internasional bertajuk Melampaui Akses dan Partisipasi : Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Keluarga Sebagai Media untuk Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (5/11). 

"Kita harus Beyond Quantity, artinya secara kuantitas PAUD kita sudah baik, di desa juga sudah banyak akses PAUD. Tapi memang harus diakui di kualitas mutu kita di PAUD yang harus di tingkatkan. Ini yang harus banyak kita belajar tentang mencari apa dan bagaimana memperbaiki kualitas yang ada sekarang ini dan yang akan dibangun ke depan," kata Harris.

Mantan Wamendikbud, Prof.Fasli Jalal Mengamini sepakat dengan pendapat Harris. Menurutnya, fokus peningkatan mutu dan kualitas PAUD kuncinya ada pada peningkatan kualitas guru dan tenaga pengajar PAUD. Untuk itu, makanya cocok dengan tema seminar sekarang yang beroritasi pada mutu dan kualitas sehingga guru dijadikan fokus utama. 

Menurut Mengamini, dari sarana prasarana, sejatinya Indonesia punya banyak lokasi yang bisa dimanfaatkan dalam penyelenggaraan pendidikan PAUD, seperti Balai Desa dan tempat umum lainnya yang sebetulnya bisa di manfaatkan.

"Tapi guru yang disiapkan dengan mutu dan kualitas yang baik. Mudah-mudahan kesejahteraan guru bertambah baik. Inilah tantangan bangsa, mudah-mudahan komunikasi ini terus terbangun, sehingga karakter anak bisa terbangun mulai dari awal dan pada jenjang berikutnya. Tidak akan lagi terjadi kecemasan. Jika itu terjadi, inovasi dan kreativitas anak bisa dibangun sejak dini," ujarnya.

150