Jakarta, Gatra.com - Kotak makan siang, atau dalam bahasa Jepang disebut bento merupakan salah satu kultur dalam budaya Jepang. Di Jepang, bento diberikan oleh ibu kepada anak-anak mereka untuk santap siang di sekolah. Meskipun, dalam sejarahnya, bento tidak hanya melulu soal hubungan ibu dan anak.

Dalam gelaran Japanese Film Festival (JFF) 2019, ada sebuah film yang menarik untuk ditonton. Ialah "Bento Harassment" garapan sutradara asal Jepang Renpei Tsukamoto yang dirilis Juni silam di Tokyo.

Ada hubungan yang aneh antara seorang ibu Mochimaru Kaori (Shinohara Ryoko) dengan seorang anak perempuannya Mochimori Futuba (Yoshine Kyoko). Pasalnya, hubungan mereka menjadi alot, terutama saat Futuba mulai secara resmi lulus dari sekolah tingkat pertama.

Belakangan, Kaori menyadari bahwa Futuba secara psikologis mulai melakukan "pemberontakan" sebagai fase pencarian jati diri. Futuba mulai berani memberontak dan mengabaikan nasehat Kaori.

Kaori mencari cara untuk berkomunikasi dengan Futuba. Kaori mendapat ide untuk meninggalkan pesan dalam kotak bento Futuba. Maka, dengan sengaja Kaori melakukan perlawanan atas pemberontakan tersebut sekaligus menjadi sarana komunikasi antar keduanya dengan "menjaili" bento Futuba selama tiga tahun ia menjajaki sekolah tingkat akhirnya.

Film "Bento Harassment" merupakan perpaduan yang ganjil antara komedi dan drama, namun menghasilkan efek kejut yang dahsyat. Di satu sisi, orang akan tertawa terbahak-bahak, tapi di sisi lain, dengan transisi yang amat cepat, penonton akan dirongrong oleh isak tangis.

Selain sebagai sutradara, Tsukamoto Renpei juga merangkap sebagai penulis naskah. Sebelumnya, Renpei juga menggarap film Carolling-Christmas no Kiseki (2014), Omukae Desu (2016), dan Kiouku Sosa-Shinjuku Higasi-Sho Jiken Fairu (2019).

Film ini akan diputar secara reguler pada gelaran Japanese Film Festival (JFF) 2019 yang digelar di lima kota di Indonesia: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar hingga Desember mendatang.