Bangkok, Gatra.com - Gerilyawan separatis Muslim di Thailand dicurigai menyerbu sebuah pos pemeriksaan keamanan di wilayah Thailand. Serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 15 orang tewas, termasuk seorang perwira polisi dan beberapa sukarelawan. 

Dilansir Reuters, Rabu (6/11), kejadian ini merupakan serangan paling brutal yang terjadi di Provinsi Yala. Selama satu dasawarsa belakangan pemberontak separatis Muslim telah menewaskan ribuan orang di Thailand. 

Para penyerang juga menggunakan bahan peledak dan paku yang tersebar di jalan untuk menunda pengejar pada Selasa malam. 

Baca Juga: Spanyol Penjarakan 13 Pemimpin Separatis Catalan

"Ini sepertinya pekerjaan para pemberontak. Ini salah satu serangan terbesar dalam beberapa waktu terakhir," kata juru bicara keamanan regional, Kolonel Pramote Prom-in. Namun, belum ada klaim pertanggungjawaban dari pihak separatis, seperti yang biasa terjadi pada serangan-serangan semacam itu.

Pemberontakan separatis yang telah berlangsung selama satu dasawarsa terakhir, terjadi di tiga wilayah, yakni provinsi Yala, Pattani, dan Narathiwat yang sebagian besar penduduknya beragama Buddha. Menurut laporan Deep South Watch, serangan kelompok ini telah menewaskan hampir 7.000 orang sejak 2004. 

Populasi provinsi yang berkonflik, sebelumnya adalah wilayah yang termasuk ke dalam kesultanan Muslim Melayu independen. Lantas, Thailand mencaploknya pada 1909 silam. Wilayah tersebut mayoritas berpenduduk Muslim yang mencapai presentase 80 persen jiwa. Sisanya beragama Buddha.

Kelompok pemberontak yang berpusat di wilayah selatan tersebut mengatakan mereka berjuang untuk mendirikan negara merdeka.