Home Ekonomi Membaik, Defisit Neraca Pembayaran Kuartal III US$46 Juta

Membaik, Defisit Neraca Pembayaran Kuartal III US$46 Juta

Jakarta, Gatra.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo mengatakan, defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III 2019 menurun menjadi US$46 juta. Jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya pada kuartal II 2019 tercatat NPI Indonesia sebanyak US$2 miliar.

"Turunnya defisit NPI itu disebabkan oleh defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) Indonesia yang juga mengalami penurunan. Selain itu, bertambahnya surplus transaksi modal dan keadaan keuangan negara yang semakin membaik menjadi penyebab juga," ujar Dody saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (8/11).

Baca Juga: Seimbangkan Neraca Dagang, Indonesia Ikut CIIE 2019

Sementara itu, semakin membaiknya perekonomian negara juga membuat banyak investor global mulai melirik Indonesia sebagai sasaran investasi.

"Satu hal saya sampaikan, investor sangat positif lihat Indonesia. Mereka melihat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 sebesar 5,02 persen. Itu di atas perkiraan pasar, itu memberi tone positif," tutur Dody.

Berdasarkan statistik NPI, cadangan devisa per 31 Oktober 2019 meningkat menjadi US$126,7 miliar. Naik dari September yang sebesar US$124,3 miliar. Sedangkan untuk surplus transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2019, BI mencatat adanya peningkatan sebesar US$7,6 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada kuartal II 2019, yang US$6,5 miliar.

Baca Juga: Sri Mulyani Cs Nilai Kondisi Ekonomi Global Masih Mengancam

Sementara itu, defisit neraca transaksi berjalan pada triwulan III 2019 adalah US$7,7 miliar atau 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Artinya, defisit tersebut lebih rendah ketimbang kuartal II 2019 yang sebesar US$8,2 miliar atau 2,9 persen dari PDB.

"Perbaikan kinerja neraca transaksi berjalan terutama ditopang oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan barang. Ini sejalan dengan menurunnya defisit neraca perdagangan migas, di tengah surplus neraca perdagangan nonmigas yang stabil," kata Dody menambahkan.

99