Washington, D.C, Gatra.com- Pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan, Duta Besar Amerika Serikat untuk Uni Eropa menekan pejabat Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden dan putranya.

Dilansir Reuters, berdasarkan keterangan pada Jumat (8/11), tuduhan yang dilayangkan oleh Donald Trump tertuju pada sektor utama Demokrat.

Letnan kolonel Angkatan Darat AS dan pakar Ukraina dk NSC, Alexander Vindman mengatakan, sebelumnya Duta Besar Gordon Sondland menjelaskan dalam pertemuan 10 Juli di Gedung Putih. Ia menuturkan, penyelidikan terhadap Bidens dan perusahaan gas Ukraina, Burisma, harus dibuka Presiden Ukraina.

"Dia menyayangkan tidak ada penyelidikan terhadap Bidens dan Burisma. Oleh karena itu, seharusnya hal itu [penyelidikan] dilakukan secara eksplisit. Tidak ada ambiguitas," ucap Vindman.

Namun, reaksi AS menimbulkan pertentangan dari berbagai pihak. Trump diduga menyalahgunakan kebijakan luar negeri AS untuk menekan Ukraina. Salah satunya, meminta penyelidikan terhadap tindak korupsi politisi Demokrat, Joe Biden. Ia merupakan pesaing Trump pada pemilihan presiden 2020.

Penyelidikan dilakukan dilakukan pada minggu depan saat sidang pemakzulan. Sebelumnya, mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan kepada anggota parlemen, banyak percakapan mengenai tindakan Trump terhadap Ukraina.

Demokrat telah meminta kesaksian Bolton, tetapi pengacaranya, Charles Cooper menuturkan, Bolton tidak akan menghadiri sidang hingga tercapai hasil keputusan.

Melalui audiensi publik, Republik berupaya menilai tanggapan masyarakat terhadap penyelidikan.