Home Olahraga Jejak Perempuan Juara Tinju Dari Indragiri Hulu

Jejak Perempuan Juara Tinju Dari Indragiri Hulu

Rengat, Gatra.com – Perempuan 19 tahun ini langsung berlari kecil ke sudut netral ketika wasit menghentikan sementara pertandingan tinju kelas 51 kilogram itu.

Batinnya bertanya-tanya, "Ada apa ini? Ada yang salahkah denganku?" anggota Bantuan Polisi Pamong Praja Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau ini menarik nafas menenangkan hati, sekujur tubuhnya dibanjiri peluh.

Di salah satu sudut ring tinju di Gedung Balai Buntar di kawasan jalan Gedang Kota Bengkulu itu, dia hanya bisa menengok mulut wasit komat kamit kepada lawannya, Eva Nurpadiah asal Sumatera Utara (Sumut).

Sebab dia tak mendengar apa yang dibicarakan wasit partai final tinju Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Bengkulu itu kepada Eva yang nampak lemah dan ngos-ngosan.

Dari pelatihnyalah dia tahu kalau Eva ditanyai wasit apakah masih bisa melanjutkan pertandingan atau tidak. "Pukulanmu banyak yang telak masuk ke lawan, lawan kelihatan kewalahan. Itu makanya wasit menanyai dia," kata si pelatih.

Mendengar itu, semangat Chindy terbakar. Dia kemudian bertekad menyudahi tiga ronde pertandingan itu dengan kemenangan.

Dan tekad Chindy terwujud. Debut perdananya di ring tinju itu membikin dia membawa pulang medali emas setelah menang angka.

"Alhamdulillah. Saya dapat tiket ke Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua," kata Chindy kepada Gatra.com, Minggu (10/11).

Kemenangan itu sontak membikin gempar Inhu. Maklum, tak banyak yang tahu kapan dan dimana Chindy berlatih. Sebab selama bertugas (meski baru bergabung di Satpol PP Inhu), Chindy menjalankan tugas secara profesional.

"Secara pribadi saya bangga melihat dia. Sebab dia tidak hanya membanggakan Inhu, tapi juga mengharumkan nama Praja Wanita. Saya berharap kelak masih akan ada Chindy yang lain lahir dari Inhu ini," Kasat Pol PP Inhu Boby Rachmat berharap.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kabupaten Inhu Supri Handayani pun tak kalah bangga. "Saya bangga kepadanya. Selamat," ujar lelaki yang karib disapa Bung Ando itu.

Ando pun menaruh harapan besar kepada Chindy untuk bisa cemerlang di PON mendatang. "Beban dia akan semakin berat, sebab kelak dia akan berlaga di tingkat yang lebih tinggi," katanya.

Kepada Gatra.com, Chindy kemudian cerita kalau sejak kelas III SMP dia sudah mengenal sarung tinju. "Saya mulai tertarik dan menggeluti tinju sejak umur 14 tahun. Saya terus berlatih dengan coach saya, Cak Rante," katanya.

Unjuk kebolehan di Porwil Bengkulu menjadi titik awal bagi Chindy untuk menapak karir di dunia tinju. Sebab ada satu cita-cita besar yang ingin dia raih. "Dipanggil oleh Kemenpora untuk mengikuti Pelatihan Nasional (Pelatnas). Saya ingin bertanding di level internasional," katanya. Semoga...


Reporter: Jason Sandroman

533