Home Teknologi Tidur Membersihkan Otak Saat Cairan Serebospinal Berdenyut

Tidur Membersihkan Otak Saat Cairan Serebospinal Berdenyut

Jakarta, Gatra.com - Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science menunjukkan bahwa gelombang cairan serebrospinal (CSF) yang mengalir di atas otak dan tulang belakang kita berdenyut secara ritmis saat kita tidur. Secara bersamaan, cairan tersebut membersihkan semua racun yang seharusnya tidak menumpuk di dalam kepala kita.

Ilmuwan Saraf dari Boston University yang menjadi anggota tim peneliti, Laura Lewis di mengatakan bahwa temuan ini dapat membantu dalam studi berbagai gangguan neurologis dan psikologis, terutama yang terkait dengan pola tidur yang terganggu.

"Kami telah mengetahui untuk sementara waktu bahwa ada gelombang aktivitas listrik ini di neuron, tapi sebelum sekarang, kita tidak menyadari bahwa sebenarnya ada gelombang di CSF juga," jelasnya kepada Science Alert.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa CSF penting untuk pembuangan limbah di otak, tetapi sampai sekarang para ilmuwan belum tahu mengenai mekanismenya maupun mengamatinya.

Dikombinasikan dengan aktivitas otak gelombang lambat (yang sebagian berfungsi memperbaiki ingatan kita di tempatnya) dan penurunan aliran darah yang terjadi saat kita tidur, gelombang-gelombang CSF ini terlihat seperti membersihkan protein yang tidak perlu dan puing-puing berlebihan lainnya.

Ketika frekuensi gelombang otak yang lambat turun seiring bertambahnya usia, studi baru ini dapat membantu penelitian terkait kesehatan penduduk lanjut usia, bersama dengan gangguan tertentu.

Hasil penelitian ini juga berarti bahwa sekarang memungkinkan untuk mengetahui apakah seseorang sedang tidur atau tidak, melalui analisis pola CSF pada pemindaian otak. "Ini efek yang sangat dramatis, [CSF berdenyut] adalah sesuatu yang kita tidak tahu terjadi sama sekali, dan sekarang kita bisa hanya melirik satu wilayah otak dan segera memiliki pembacaan keadaan otak seseorang di dalamnya," ungkapnya.

Untuk keperluan penelitian, 13 subjek berusia antara 23 dan 33 tahyn dipantau saat tidur selama pemindaian MRI . Penelitian di masa depan dapat melihat subjek yang lebih tua juga - untuk mencoba dan melihat kemunduran dalam proses seiring bertambahnya usia.

Hasil penelitian ini juga memungkinkan dihikangkannya pemindaian MRI karena kebisingan yang dihasilkannya membuat tidur menjadi kurang nyaman. Satu pertanyaan yang tersisa adalah bagaimana tepatnya CSF, gelombang otak, dan aliran darah disinkronkan dengan begitu efektif. Bisa jadi ketika neuron (sel saraf) ditutup untuk malam hari, mereka tidak membutuhkan banyak darah - dan ketika darah mengalir keluar, tekanan di otak dipertahankan oleh masuknya CSF.

"Itu hanya satu kemungkinan. Apa hubungan sebab akibatnya? Apakah salah satu dari proses ini menyebabkan yang lain? Atau adakah kekuatan tersembunyi yang mendorong mereka semua?," pungkasnya.

478