Home Milenial Pemerintah Dituntut Canangkan Cetak Biru Pendidikan

Pemerintah Dituntut Canangkan Cetak Biru Pendidikan

Jakarta, Gatra.com - Pengamat pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Anaysis (Cerdas), Indra Charismiadji mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai ujung tombak pembangunan pendidikan di Indonesia harus semakin sinkron dengan pemerintah daerah dalam mengelola pendidikan di Tanah Air. 
 
Untuk memperkuat sinegi tersebut, Indra menyarankan agar pemerintah pusat dan daerah membahas pembuatan cetak biru atau blueprint pendidikan dalam rangka menyinergikan program dari pusat ke daerah dan sebaliknya.
 
"Sinergitas pusat dan daerah itu paling mudah kalau ada cetak birunya. Kalau ada cetak birunya kan bisa kelihatan gampang, bentuknya seperti apa, atau sekolahnya seperti apa, ada berapa ruangan. Bisa diakses oleh semua, jadi kan transparan. Nanti kalau ada cetak birunya, anggarannya bisa menyesuaikan," ujar Indra di Jakarta, Senin (11/11).
 
Menurutnya, cetak biru tersebut juga bisa menjadi alat pengawasan terkait sarana dan prasarana pendukung pendidikan seperti sekolah. Cetak biru tersebut bisa digunakan sebagai data terkait adanya kerusakan sekolah. Indra juga menambahkan dengan cetak biru, masyarakat akan mengetahui arah pendidikan ke depannya, sehingga arah pendidikan tidak lagi berubah seiring pergantian menteri atau kepala daerah.
 
"Melainkan sudah ada panduannya, yakni cetak biru pendidikan. Masyarakat juga dapat mengawasi apakah program yang dijalankan pemerintah sudah sesuai dengan yang ada di cetak biru pendidikan," ucap Indra.
 
Selain itu, untuk mempersatukan kepentingan pemerintah daerah dan pemerintah pusat maka diharuskan ada kesamaan visi. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini, peningkatan kualitas Sumber daya manusia (SDM) seharusnya dijadikan prioritas pembangunan di pusat maupun daerah.
 
"Persamaan visi itu penting, kalau memang pembangunan SDM menjadi prioritas. Kalau kita bicara menyejahterakan daerah, maka kita bisa mulai lewat SDM nya. Itu kan butuh proses, tidak bisa instan, sehingga sinergitas itu penting dan harus dibangun dalam visi yang sama terlebih dahulu," pungkasnya.
170