Home Kebencanaan Waspadai Cuaca Ekstrem Akhir Musim Kemarau di NTB

Waspadai Cuaca Ekstrem Akhir Musim Kemarau di NTB

Lombok Barat, Gatra.com - Curah hujan pada dasarian I November 2019 umumnya masih dalam kategori *rendah (<50 milimeter/dasarian)*. Curah Hujan kategori menengah terjadi d Pulau Lombok bagian utara, dan curah hujan kategori tinggi terjadi di sebagian kecil wilayah Bima. Curah hujan dasarian tertinggi tercatat di *Pos Hujan Donggo sebesar 156 mm*. Sifat hujan pada dasarian I November 2019 umumnya *Bawah Normal*, kecuali Pulau Lombok bagian utara dan sebagian Bima.

"Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) bervariasi dari kategori Sangat Pendek (1 – 5 hari) hingga Kekeringan Ekstrem (>60 hari). HTH kategori Kekeringan Ekstrem (>60 hari) umumnya masih terdapat di Pulau Lombok bagian timur serta sebagian Bima dan Dompu. *HTH terpanjang* tercatat di Sape, Kabupate Bima sepanjang 194 hari," kata Prakirawan BMKG Satsiun Klimatologi, Stasiun Lombok Barat, Restu Patria Megantara di Lombok Barat, Senin (11/11).

Dikatakan, kondisi dinamika atmosfer saat ini berada pada kondisi *Netral*, sementara itu kondisi Suhu Muka Laut di sekitar perairan NTB masih menunjukan kondisi lebih *dingin* dibandingkan dengan normalnya. Analisis angin menunjukkan *angin Timuran* masih mendominasi di wilayah Indonesia. Pergerakan Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini *tidak aktif* di wilayah Indonesia. Kondisi tersebut mengurangi peluang terjadinya hujan di wilayah NTB.

"Meskipun demikian faktor lain seperti topografi masih dapat mendukung terjadinya hujan-hujan dengan intensitas rendah hingga menengah dalam *skala lokal/kecil*," katanya.

Restu menambahkan, peluang terjadinya hujan pada dasarian II November 2019 umumnya masih rendah, dengan peluang terjadi hujan <20 mm/dasarian umumnya sebesar 50-90% di sebagian besar wilayah NTB. Terdapat peluang hujan >50 mm/dasarian sebesar 10-30% di Pulau Lombok bagian barat, Sumbawa bagian utara dan sebagian wilayah Bima.

Ia juga mengingatkan, peringatan dini kekeringan di provinsi NTB, masyarakat tetap dihimbau untuk mewaspadai potensi kekeringan di daerah dengan Hari Tanpa Hujan >60 hari di wilayah Kota Mataram (Cakranegara, Selaparang), Lombok Barat (Gunungsari, Sigerongan, Sekotong), Lombok Tengah (Praya Barat, Mertak), Lombok Timur (Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji, Sakra Barat, Sikur, Sukamulia, Swela, Rarang Selatan), Sumbawa (Terara, Batulanteh), Dompu (Hu’u, Kempo, Pajo), dan Bima (Madapangga, Wawo, Woha, Sape).

Menurutnya, bulan November ini merupakan akhir periode musim kemarau untuk wilayah NTB. Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem di periode peralihan musim kemarau menuju musim hujan seperti hujan lebat dan angin putting beliung.

"Potensi kekeringan, kekurangan ketersediaan air bersih dan potensi kebakaran lahan juga masih perlu diwaspadai, khususnya di daerah – daerah rawan kekeringan dan daerah dengan HTH >60 hari. Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar beradaptasi dengan mundurnya musim hujan di NTB pada tahun ini dengan menyesuaikan perencanaan kegiatan Anda ke depan dengan kondisi iklim yang ada," ujarnya.

506