Home Ekonomi Industri Minyak Lesuh, Ekonomi Riau Melorot Tajam

Industri Minyak Lesuh, Ekonomi Riau Melorot Tajam

Pekanbaru, Gatra.com - Dulu, Riau sempat menjadi raja ekonomi di Sumatera. Pada rentang 2010-2012, pertumbuhan ekonomi provinsi yang dijejali 12 kabupaten/kota ini sempat bertengger di angka 6 persen. 

Tapi belakangan, pertumbuhan ekonomi itu melorot hingga sekarang hanya berada di angka 3 persen. Menurunnya produksi minyak dan gas di Riau disebut-sebut sebagai pemicu utama melambatnya pertumbuhan ekonomi tadi. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Riau, Decymus, mengakui itu. Goncangan di sektor perminyakan sangat berdampak. "Sebab selama ini penopang utama ekonomi Riau dari minyak. Sekarang produksi itu menurun," katanya. 

Selama ini, setidaknya ada enam blok di Riau yang dikeduk untuk mendapatkan minyak. Mulai dari Blok Langgak di Kampar dan Rokan Hulu (Rohul), Blok Kampar di Pelalawan dan Indragiri Hulu (Inhu), Blok Siak di Rokan Hilir dan Kampar, Blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) di Pekanbaru, Siak dan Kampar, Malacca Strait di perairan Siak dan Kabupaten Kepulauan Meranti serta Blok Rokan di Bengkalis, Rokan Hilir, Kampar, Siak dan Rohul. 

Dari enam blok yang ada itu, Blok Rokan menjadi blok penghasil minyak terbesar. Blok ini sempat menghasilkan minyak 1 juta barrel per day dengan produksi light sweet (encer) di kawasan Minas serta Heavy Oil (kental) di luar Minas. 

Belakangan, produksi minyak di blok yang dikenal dengan Blok Kangguru ini menurun drastis. Kalau di 2013 masih bisa dikeduk 315,8 ribu barel perhari, setahun lalu hanya sekitar 210 ribu barel perhari.  

Penurunan ini, selain dipengaruhi masa transisi dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina, juga dipengaruhi harga minyak dunia yang stagnan di rentang 50-60 dolar perbarel. 

Gubernur Riau, Syamsuar, mengaku sudah merasakan tanda-tanda kelesuan ekonomi akibat minyak tadi. Itulah makanya Pemprov Riau kata Syamsuar pelan-pelan mengurangi ketergantungan dari hasil minyak. 

"Kami mulai memaksimalkan potensi pariwisata. Tapi ini butuh kerja keras, khususnya pembenahan infrastruktur, supaya objek pariwisata yang satu dengan yang lain, bisa terkoneksi maksimal. Kita juga sedang mengembangkan konsep pariwisata halal," katanya kepada Gatra.com, Senin (11/11). 

Tahun ini, Riau menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 82 ribu. Sementara untuk kunjungan domestik di angka 7 juta wisatawan.
 

824