Home Ekonomi Potensial, Kadin Usul Pembentukan Asosiasi Kacang Hijau

Potensial, Kadin Usul Pembentukan Asosiasi Kacang Hijau

Jakarta, Gatra.com - Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suharyo Husen mengusulkan dibentuknya Asosiasi Kacang Hijau Indonesia (AKHI) untuk menjembatani antarpemangku kepentingan.

"Dalam forum ini, saya usulkan pembentukan AKHI untuk membantu petani dan pedagang," ujarnya dalam Forum Group Discussion "Potret Kebutuhan dan Pasokan Kacang Hijau" di Hotel Manhattan, Jakarta, Selasa (12/11).

Selain itu, Suharyo juga mengusulkan adanya koperasi agrobisnis yang mampu menyerap produksi kacang hijau dari petani. Sebelum koperasi ini terbentuk,  Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Doni Wibisono menyarankan sebaiknya ada pola kerja sama antara pelaku industri dan petani.

"Dirjen PKH [Peternakan dan Kesehatan] di peternakan malah wajib [melakukan] kemitraan [dengan] peternak. Itu mungkin satu jalan yang bagus bagi kacang hijau. Sasarannya jelas dan ada standarnya," ujarnya.

Namun, Ia menganggap diperlukannya Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk beberapa produk kacang hijau bertujuan agar menjamin kualitas. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Muhammad Firdaus menuturkan minimal perlu ada working group untuk menjembatani antarpemangku kepentingan di industri kacang hijau. Hal ini sama seperti asosiasi, tetapi dalam bentuk informal.

"Kalau di luar negeri ada working group, biasanya per komoditi. Kalau kita lihat, yang posisinya secara ekonomi potenisnya besar," ucapnya.

Firdaus melihat kebutuhan kacang hijau di pasar internasional cukup besar dan masih terus tumbuh. Selain itu, harganya di pasar global tidak terlalu sensitif. Berdasarkan perhitungan, pendapatan usaha tani kacang hijau sama dengan pendapatan petani padi yang produktivitasnya 5 ton per hektare.

"Secara gizi bagus, bisa ditanam di lahan marginal, bisa diekspor, permintaannya tinggi, dan memberikan pendapatan cukup signifikan," imbuhnya.

203