Jakarta, Gatra.com - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak mengorbankan kepentingan rakyat demi menyelenggarakan Formula E 2020 yang telah memotong sejumlah anggaran. 

"Sekali lagi kami tegaskan, sebagai pemilik kuasa anggaran, politik anggaran Pak Gubernur mestinya berpihak pada rakyat. Bukan justru menghamburkan uang rakyat triliunan [rupiah] hanya untuk event satu hari saja," kata Anggota Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo di DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/11).

Menurut penjelasan Anggara, dalam KUA-PPAS 2020, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp1,16 triiliun untuk menjadi tuan rumah Formula E. Ia menyayangkan anggaran sebesar itu justru dipotong dari anggaran yang jauh lebih penting bagi warga DKI.

"Pemprov DKI perlu strategi baru. Jangan semuanya dibebankan pada uang rakyat. Negara lain tidak ada yang pakai uang rakyat. Murni semuanya ditopang dan disponsori oleh produsen mobil dan pihak swasta lainnya," ujar Wakil Komisi E DPRD DKI Jakarta ini.

Ia memaparkan, Pemprov DKI mengurangi sejumlah alokasi anggaran untuk membiayai Formula E. Beberapa anggaran itu di antaranya revitalisasi GOR dan stadion sepak bola senilai Rp320 miliar dan renovasi gedung sekolah senilai Rp455 miliar.

"Kok Pak Anies tega membiarkan program revitalisasi 12 gelanggang olahraga dan stadion kita berhenti. Sementara itu, sedikitnya 25 gedung sekolah atau 518 ruang kelas sekolah dasar (SD) juga gagal direhabilitasi," ujarnya.

Hari ini Anies Baswedan bertemu dengan pembalap Formula E asal Belgia, Stoffel Vandoorne di Balai Kota. Dalam pertemuan itu, Anies membahas pentingnya Formula E Bagi Ibu Kota Jakarta. Ia juga mengapresiasi kehadiran Vandoorne sebagai bentuk dukungan Formula E di Jakarta.

"Formula E adalah salah satu cara untuk kita mencapai Jakarta langit biru. Kehadiran Vandoorne ini akan mendukung penuh Jakarta E-Prix. Vandoorne bukan pebalap sembarangan, dia adalah juara GP2 Series tahun 2015 dan ketika di F1 membela tim legendaris McLaren," katanya.