Home Teknologi Tahun Depan Habibie Award Bakal jadi Agenda Nasional

Tahun Depan Habibie Award Bakal jadi Agenda Nasional

Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro menyebut acara Habibie Award bakal menjadi agenda tahunan nasional. Habibie Award merupakan program rutin dari Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan (SDM Iptek) dan Habibie Center, lembaga riset yang diprakarsai oleh Presiden Ketiga RI, mendiang BJ Habibie.
 
Bambang menuturkan, alasan ditariknya acara tersebut menjadi agenda pemerintah karena ajang apresiasi itu memicu semangat para peneliti untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam penelitian, pengembangan ilmu dan teknologi, bahkan sampai inovasi. Nantinya, acara itu akan dibantu oleh Kemenristek dan Badan Riset Inovasi Nasional (Brin).
 
"Jadi, mudah-mudahan dengan pengenalan ini dan dengan hubungan dari pemerintah. Kita harapkan semangat para peneliti bisa bertambah. Kita ingin mendorong peneliti muda untuk tetap konsisten dan semangat di bidangnya," kata Bambang selepas acara penganugerahan Habibie Award di Le Meirden, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
 
Bambang yang juga menjabat sebagai Kepala Brin, membeberkan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menyelenggarakan acara akbar itu. Pertama, ia mengatakan pihaknya mempersiapkan anggaran khusus. Namun seputar besarannya, Bambang belum bisa membocorkannya.
 
Kedua, pemerintah akan membuat sistem seleksi. Meski sebelumnya sudah ada sistem seleksi, Bambang menjelaskan sekup seleksi acara yang baru akan dibuka sampai tingkat nasional. Hal itu juga berpengaruh pada bidang keilmuan yang dikompetisikan.
 
"Sekarang dia sudah lima mewakili lima bidang ilmu besar, nanti kami lihat apakah perlu ada penambahan atau variasi dari kategori maupun dari reward-nya," terang eks Kepala Bappenas ini.
 
Adapun yang menjadi tantangan terbesar acara itu adalah bagaimana mewujudkan inovasi. Sebab, sebelumnya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hanya memenuhi rangkaian proses penelitian, dari penelitian sampai penerapan. Namun belum menjadi produk inovasi.
 
"Karena itu, kita ingin memecah kebuntuan dari riset ke inovasi ini dengan Brin yang kita harapkan bisa menyinergikan semua potensi riset dan inovasi yang ada di Indonesia, tidak hanya yang di perguruan tinggi, lembaga penelitian tapi juga di litbang di Kementerian dan di masyarakat sendiri. Ini saatnya ada sinergi yang lebih dalam yang untuk penelitian pengembangan dan inovasi di Indonesia," tukasnya. 
72